Tidak boleh menduga seperti itu.
Jakarta (ANTARA News) - Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keyakinannya atas kredibilitas Kepala Staf Kantor Transisi, Rini Mariani Soemarno, meski Rini sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan KPK soal SKL (Surat Keterangan Lunas) dalam Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) beberapa waktu lalu.
"Jangan bilang diduga-diduga. Tidak boleh menduga seperti itu. Kalau sudah ditangkap, itu baru bisa," kata Jokowi di Balaikota, Selasa.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan keyakinannya terhadap kualitas mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu berdasarkan pada rekam jejaknya selama ini.
"Pertama, saya pasti melihat dari rekam jejaknya mulai dari harian sampai mingguan, yang kedua, saya lihat dari pengalamannya. Kalau Bu Rini kan punya pengalaman di swasta, di korporasi dan pemerintahan ada," katanya.
Saat disinggung anggota tim di Kantor Transisi kebanyakan berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jokowi memastikan tidak semuanya dari partainya.
"Bu Rini memangnya megang struktural di PDI-P? Lalu ada Andi Wijayanto, memangnya dia itu PDI-P?" katanya.
Kemarin, Jokowi meresmikan Kantor Transisi di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat.
Kantor Transisi terdiri dari Ketua dan empat staf deputi. Ketua Tim Transisi dipegang oleh mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M. Soemarno. Sedangkan empat staf deputi antara lain Hasto Kristianto, Sekretaris Tim Pemenangan I Andi Widjajanto, Sekretaris Tim Pemenangan II Faisal Akbar, dan Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Anies Baswedan.
Tim Transisi memiliki tiga tugas pokok untuk merancang strategi penjabaran visi misi, sembilan program aksi dan janji-janji dalam kampanye yang diusung presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kemarin baru pembukaan kok sekarang sudah ramai begini," kata Jokowi mengungkapkannya keheranannya terhadap besarnya sorotan media terhadap kinerja di Kantor Transisi.
"Sekarang saya sudah pos di kantor transisi, kita mau kerja siang malem di sana. Saya tidak mau banyak ngomong nanti banyak yang intervensi," katanya.
(I027)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014