Stockholm (ANTARA News) - Risiko masuknya Penyakit Virus Ebola (EVD) ke Uni Eropa "sangat rendah", demikian kesimpulan Pusat bagi Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) dalam laporan penilaian terkininya.
"Secara keseluruhan, risiko orang tertular masih sangat rendah jika pencegahan dasar dilaksanakan secara ketat sebab penularan EVD memerlukan kontak langsung dengan darah, kotoran, organ atau cairan lain tubuh hewan atau orang yang terinfeksi, baik masih hidup maupun sudah meninggal," kata laporan tersebut.
"Tidak seperti influenza, virus itu tidak ditularkan oleh udara atau cairan," kata laporan tersebut.
Setelah lonjakan jumlah kasus penyakit virus Ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone dalam beberapa pekan belakangan, ECDC menilai masuknya penyakit tersebut ke Uni Eropa, risiko penyebaran, serta risiko warga serta pelancong Uni Eropa di daerah yang terpengaruh di Afrika Barat.
"Meskipun orang yang terinfeksi EVD mungkin melakukan perjalanan ke Uni Eropa dari negara yang terpengaruh, risiko penularan sekunder dengan kontak erat langsung --keluarga atau kerabat-- atau di lingkungan perawatan kesehatan masih dianggap sangat rendah, jika langkah pencegahan dilaksanakan," demikian kesimpulan penilaian risiko.
Sementara itu, jika pencegahan dasar diikuti, risiko penularan dipandang "sangat rendah" bagi wisatawan, pelancong atau warga di daerah yang terpengaruh, demikian laporan Xinhua.
Pencegahan semacam itu adalah "dihindarinya kontak dengan pasien simptomatik atau mayat dan cairan tubuh mereka, serta dihindarinya hubungan seks tanpa perlindungan dengan seorang pasien yang baru-baru ini telah pulih dari penyakit tersebut", kata laporan itu.
Wabah Ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone adalah wabah EVD yang paling besar yang dilaporkan, baik dalam masalah kasus maupun penyebaran geografis. Itu juga adalah untuk pertama kali EVD telah menyebar ke kota besar, demikian penilaian ECDC.
ECDC --yang didirikan pada 2005 dan bermarkas di Stockholm, Swedia-- adalah lembaga Uni Eropa yang bertujuan memperkokoh pertahanan Eropa terhadap penyakit menular.
Ebola, yang menyebar melalui lendir dan cairan lain tubuh atau kotoran seperti tinja, urine, air ludah dan sperma orang yang terinfeksi, diduga sangat sulit dikendalikan.
Empat negara Afrika Barat --Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone-- telah melaporkan 729 kematian akibat Ebola dan 1.323 penularan antara awal Maret dan akhir Juli.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014