Kupang (ANTARA News) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT), segera menggelar aksi penolakan terhadap organisasi Kelompok Islam militan sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di daerah itu.
"Dalam waktu dekat kita (GP Ansor) segera melakukan aksi penolakan itu. Kita sedang lakukan konsolidasi internal untuk gerakan akbar ini," kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Abdul Muis, yang dihubungi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, gerakan penolakan dengan menggelar aksi akbar akan dilakukan secara serempak di seluruh anak cabang organisasi tersebut, yang tersebar di seluruh daerah provinsi kepuluan ini.
Hal ini dilakukan, dengan penuh keyakinan dan kesadaran akan arti sebuah kehidupan keberagaman bangsa Indonesia, yang didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Bangsa ini, menurut pandangan GP Ansor, telah dibentuk dengan satu ikatan kebersamaan dan toleransi yang kokoh, dengan tetap menghormati aspek keberagamanan dan kebhinekaan bangsa, yang dijadikan sebagai kekayaan dan kekuatan bangsa ini.
"Karena itu tidak boleh ada sedikitpun atau secuilpun gangguan yang mengarah kepada disintegrasi bangsa ini dengan bentukan organisasi apapun. Jika ada maka hanya satu jalan; lawan," katanya.
Wali Kota Kupang, Jonas Salean, menegaskan ia tidak akan memberi izin pendirian ISIS di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Saya tegaskan ISIS tidak akan saya berikan ruang dan tempat di daerah ini," kata Jonas.
Menurut Jonas, ISIS adalah sebuah oraganisasi terlarang, yang secara konstitusional sangat bertentangan dengan idiologi bangsa dan negara Indonesia, yaitu Pancasila.
(KR-YHS)
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014