New York (ANTARA News) - Seorang pasien di rumah sakit New York City telah diisolasi dan kini menjadi pemeriksaan medis untuk mengetahui kemungkinan penularan virus Ebola, kata pengelola rumah sakit tersebut di dalam satu pernyataan, Senin.

Pria itu, yang menderita demam tinggi dan memiliki gejala gastrointestinal, datang ke Emergency Department di Mount Sinai Hospital di New York City pada Senin pagi.


Ia memberitahu para dokter bahwa ia belum lama ini telah mengunjungi satu negara Afrika tempat Ebola dilaporkan telah menyerang, kata rumah sakit tersebut.

Pasien itu telah ditempatkan di ruang isoliasi terpencil dan menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab gejala yang dideritanya, kata rumah sakit tersebut.

"Semua langkah yang perlu sedang dilakukan guna memastikan keselamatan semua pasien, pengunjung dan staf," kata rumah sakit itu di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua.


"Kami akan terus bekerjasama dengan para pejabat kesehatan kota, negara bagian dan federal guna menangani dan memantau kasus ini, terus memberitahu masyarakat dan memberikan perawatan dengan kualitas terbaik buat semua pasien kami," tambahnya.

Wabah Ebola, yang sejauh ini yang terbesar dalam 40 tahun atau lebih sejarah penyakit itu, telah menewaskan sebanyak 900 orang dan menyerang sebanyak 1.600 tahun ini di empat negara Afrika Barat--Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone--kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ebola, yang menyebar melalui lendir dan cairan lain tubuh atau kotoran seperti tinja, urin, air ludah, dan sperma orang yang tertular, dapat menewaskan sebanyak 90 persen orang yang tertular, dan angka kematian dalam wabah saat ini berjumlah sebanyak 60 persen.

Satu dari dua orang Amerika yang terserang virus Ebola sementara pasien yang dirawat di Liberia dipulangkan ke Amerika Serikat untuk dirawat pada Sabtu lalu (2/8). Pasien kedua, misionaris Nancy Writebol, diperkirakan tiba di Atlanda dalam waktu beberapa hari mendatang.

Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan agar warganya tidak melakukan perjalanan yang tak penting ke Guinea, Liberia dan Sierra Leone, dan mengatakan wabah Ebola terlihat "memburuk" di wilayah itu.
(C003)


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014