Jakarta (ANTARA) - Adat Padang atau kerap dikenal Minangkabau, terdapat tradisi nama panggilan dalam silsilah keluarga yang unik. Sama halnya dengan tradisi budaya lainnya, nama panggilan tersebut sesuai dengan posisi dan perannya sebagai anggota keluarga.

Nama panggilan menjadi hal penting yang perlu diketahui bagi setiap anggota keluarga. Hal ini disebabkan sebagai tanda hormat kepada yang lebih tua atau sebaliknya, bentuk kesopanan serta keakraban keluarga, dan cara berkomunikasi antar keluarga.

Umumnya, sistem kekerabatan tiap keluarga menganut garis keturunan bapak (sistem patrilineal), seperti adat Jawa dan Sunda. Menariknya, dalam silsilah keluarga adat Padang, sangat ditentukan berdasarkan garis keturunan ibu (sistem matrilineal).

Dalam nama panggilan keluarga adat Padang, perbedaan sebutan nama didasarkan sesuai usia, posisi, dan jenis kelaminnya. Lantas, apa saja nama panggilan dalam silsilah keluarga Padang?

Baca juga: Ridwan Kamil cerita silsilah keluarga saat deklarasi cagub

Nama panggilan dalam silsilah keluarga adat Padang

Secara umum, berikut ini adalah sapaan nama panggilan dalam silsilah keluarga berdasarkan adat Padang, merangkum dari berbagai sumber.

Buyut = Inyiak (orang tua laki-laki dari moyang), Niniak (orang tua perempuan dari moyang)
Moyang = Angku (orang tua laki-laki dari kakek-nenek), Ayek (orang tua perempuan dari kakek-nenek
Kakek-Nenek = Uwo-Uwak
Ayah-Ibu = Apak-Amak
Anak = Anak
Cucu = Cucu
Cicit = Cicik
Piut = Piuk
Kakak laki-laki = Uda
Kakak perempuan = Uni
Adik laki-laki/perempuan = Adiak
Keponakan = Kamanakan atau anak uni, anak uda, anak adiak
Saudara laki-laki lebih tua dari ayah-ibu = Apak tuo atau Apak adang
Saudara laki-laki lebih muda dari ayah-ibu = Apak etek
Saudara perempuan lebih tua dari ayah-ibu = Amak tuo atau Amak adang
Saudara perempuan lebih muda dari ayah-ibu = Etek/Ociak
Saudara laki-laki lebih tua dari ibu = Mamak tuo
Saudara laki-laki lebih muda dari ibu = Mamak etek

Baca juga: Menelusuri silsilah Cut Nyak Dhien yang berdarah Minangkabau

Wilayah Sumatera Barat atau Padang memiliki suku daerah yang beragam, bahkan setiap daerahnya memiliki tradisi adat dan budaya yang berbeda-beda juga, termasuk nama panggilan dalam keluarga.

Namun, perbedaan yang dimiliki tidak signifikan, sehingga masih terdapat beberapa persamaan adat budaya dalam tiap-tiap suku daerah Padang.

Untuk panggilan Ibu menggunakan kata sapaan Biyai (Bukittinggi), Bundo (Batusangkar), Umi (Payakumbuh), Mande (Pariaman), dan Andeh (Solok). Sedangkan panggilan Ayah, tiap suku memiliki sapaan yang hampir mirip, seperti Ayah, Apak, Abi, Abak, dan Apa, yang berbeda ada panggilan Buya (Payakumbuh).

Saat memanggil Nenek, pada beberapa suku daerah Padang memiliki perbedaan panggilan, seperti Tuo/Uo (Bukittinggi), Inyiak (Batusangkar), Enek (Payakumbuh), Anduang (Pariaman), One (Solok). Sementara panggilan Kakek, kerap disapa Datuak (Batusangkar), Atuak (Payakumbuh), Atuang (Pariaman), dan Gaek (Solo).

Bagi kakak atau orang yang lebih tua, masyarakat suku daerah Padang kerap memanggil sebutan nama seperti Uda (Padang), Ambo (Bukittinggi), Uan (Padang Panjang), dan Ajo (Pariaman).

Itulah sapaan nama panggilan keluarga adat Padang yang sangat beragam dan penuh makna. Walaupun, kini sebagian orang memilih memanggil sebutan nama keluarga dengan Bahasa Indonesia yang lebih mudah, nama panggilan dalam keluarga adat Padang ini mesti dijaga identitas adat budayanya dan diterapkan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.

Baca juga: Ragam panggilan nama dalam silsilah keluarga Batak Toba

Baca juga: Mengenal tradisi budaya ragam sapaan dalam silsilah keluarga Jawa


Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024