BRI berkomitmen penuh untuk mendukung pemberantasan aktivitas judi online serta melindungi masyarakat dan nasabah kami.Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas judi online melalui pemblokiran 3.003 rekening yang terindikasi kuat digunakan untuk kegiatan transaksi judi online.
"BRI berkomitmen penuh untuk mendukung pemberantasan aktivitas judi online serta melindungi masyarakat dan nasabah kami," ujar Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto, di Jakarta, Jumat.
Pemblokiran tersebut dilakukan setelah hasil pemantauan intensif terhadap aktivitas transaksi yang mencurigakan dan memiliki potensi melanggar hukum.
Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan dalam melindungi nasabah dari praktik-praktik yang merugikan.
"Langkah ini merupakan wujud dari tanggung jawab kami dalam memastikan keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di Indonesia," kata Agus.
Dia menuturkan bahwa pihaknya juga secara aktif menelusuri (melakukan browsing) berbagai laman judi online untuk melakukan pendataan.
Jika ditemukan indikasi penggunaan rekening BRI untuk menampung dana top up atau deposit guna bermain judi online, maka tampilan laman judi online tersebut disimpan untuk dasar pemblokiran rekening.
Selain memblokir rekening terkait, perseroan juga terus memperkuat mekanisme pengawasan, teknologi deteksi dini, dan edukasi kepada masyarakat.
Nasabah diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dan senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi serta rekening guna mencegah penyalahgunaan.
"Langkah tegas yang kami ambil adalah bukti bahwa BRI tak pernah berhenti berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem perbankan yang aman dan terpercaya. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan dalam memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan, termasuk di antaranya judi online," katanya pula.
Baca juga: Ketua DPR: Judi daring berpotensi buat hak anak terabaikan
Baca juga: Pengamat: Judol hanya untungkan bandar, hancurkan stabilitas nasional
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024