Sejauh ini terjadi kenaikan kasus di beberapa daerah, tetapi situasi masih dapat terkendaliJakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan peningkatan kasus anak yang mengalami penyakit gondongan (mumps) yang terjadi belakangan ini di beberapa daerah sejauh ini masih dapat terkendali.
“Sejauh ini terjadi kenaikan kasus di beberapa daerah, tetapi situasi masih dapat terkendali,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Aji mengatakan peningkatan kasus memang terlihat sangat tinggi pada November. Namun hal ini terjadi setelah Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes membuat Surat Edaran (SE) untuk kewaspadaan dan meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk melapor jika menemukan suspek mumps.
Baca juga: Kemenkes segera terbitkan SE, respon kasus cacar air massal di Tangsel
Berdasarkan data Kemenkes, suspek gondongan yang dilaporkan pada Rabu (13/11) saja yaitu sebanyak 447 kasus. Adapun secara kumulatif sejak awal tahun hingga 13 November 2024 secara nasional mencapai 6.593 suspek yang dilaporkan.
Pada Oktober 2024 suspek gondongan tercatat sebanyak 532 kasus. Jumlah suspek naik signifikan pada November yang mencapai 5.701 per Rabu (13/11). Menurut Kemenkes, puncak kasus gondongan pada November 2024 berkaitan dengan penyesuaian kategori penyakit dalam Event Based Surveilance (EBS) di aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) sehingga pelaporan lebih mudah.
Kemenkes mencatat sejauh ini per Rabu (13/11) provinsi dengan kasus gondongan terbanyak berurutan yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Baca juga: Kiat IDAI cegah anak terkena gondongan dan cacar air, apa saja?
Baca juga: Jagalah imun untuk cegah sakit saat musim hujan
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024