Yogyakarta (ANTARA News) - Transaksi tunai yang dilakukan melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta selama Ramadhan atau menjelang Lebaran 2014 meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Uang tunai yang keluar mencapai Rp3,428,3 triliun, meningkat 29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,660 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arief Budi Santoso di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, uang tunai yang keluar tersebut terdiri atas penarikan tunai oleh perbankan sebesar Rp3,350,3 triliun dan penukaran langsung oleh masyarakat yang sebagian besar merupakan pecahan kecil sebesar Rp78,1 miliar.
"Dari sisi pecahan, jumlah uang pecahan besar yang ditarik sebesar Rp3,223,3 triliun dan uang pecahan kecil yakni pecahan dari Rp10 ribu ke bawah sebesar Rp205,2 miliar," katanya.
Ia mengatakan tingginya permintaan uang kartal tersebut sifatnya musiman dan menjadi hal yang rutin menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Untuk pecahan besar Rp100 ribu dan Rp50 ribu selain untuk pembayaran gaji dan tunjangan hari raya (THR) juga digunakan untuk mengisi anjungan tunai mandiri (ATM) menghadapi libur yang cukup panjang," katanya.
Menurut dia, peningkatan permintaan pecahan uang kecil lebih terkait dengan aspek budaya, di mana pada Hari Raya Idul Fitri masyarakat umumnya berbagi rezeki dengan anggota keluarga maupun warga lainnya.
Layanan penukaran uang kecil saat ini selain jumlahnya meningkat juga penyebarannya lebih merata.
Penukaran uang kecil selain langsung dilakukan di Kantor Perwakilan BI DIY juga dilakukan di tujuh bank umum, 18 BPR, dan 17 titik penukaran di luar kantor bank (mobile).
"Lokasi penukaran tersebar di semua kabupaten/kota dan di lokasi-lokasi strategis seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, stasiun, dan pasar," katanya.
Ia mengatakan secara keseluruhan, pada Juli 2014, searah dengan meningkatnya permintaan uang kartal, maka terjadi "net outflow" sebesar Rp2,827,9 triliun.
Uang kartal yang keluar dari Kantor Perwakilan BI DIY sebesar Rp3,433,2 triliun dan yang masuk hanya Rp605,4 miliar.
"Meskipun demikian, pada Agustus-September 2014 akan terjadi pola sebaliknya, yakni aliran uang yang masuk akan meningkat sehingga kondisinya akan menjadi net inflow," katanya.
(B015/M008)
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014