Jadi, untuk sementara kita titipkan dulu di Lembaga Konservasi Kinantan BukittinggiPadang (ANTARA) - Masyarakat Nagari (Desa) Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mengusulkan Gadih Mudiak Aia sebagai nama Harimau Sumatera yang masuk perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kementerian Kehutanan, kemarin (14/11).
"Masyarakat melalui wali nagari (kepala desa) mengusulkan nama Gadih Mudiak Aia untuk penamaan harimau betina itu," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Sijunjung, BKSDA Provinsi Sumbar Mecky Aditya Eka Putra di Padang, Jumat.
Mecky mengatakan pemberian nama kepada satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya itu lumrah dilakukan pasca-penangkapan.
Baca juga: Harimau sumatra terperangkap dipindahkan ke TMSBK Bukittinggi
Selain sebagai identitas, pemberian nama juga bentuk penghormatan warga pada satwa yang terancam punah itu. Apalagi, bagi masyarakat Suku Minangkabau, harimau merupakan hewan yang sangat dihormati.
Saat ini satwa dengan nama latin Panthera tigris sondaica tersebut telah berada di Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang di Kota Bukittinggi untuk mendapatkan perawatan atau pemulihan setelah masuk ke dalam perangkap besi.
Mecky juga belum mengetahui kapan dan lokasi satwa tersebut akan dilepasliarkan. Sebab saat ini BKSDA Sumbar sedang fokus rencana pelespaliaran Harimau Sumatera yang sedang direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD).
Baca juga: Dokter: Harimau Sumatra yang masuk perangkap alami dehidrasi
"Jadi, untuk sementara kita titipkan dulu di Lembaga Konservasi Kinantan Bukittinggi," ujarnya.
Harimau betina dewasa tersebut masuk ke dalam perangkap pada Kamis (14/11) setelah dipantau sejak akhir Oktober 2024. Pemasangan kandang jebak itu dikarenakan mamalia bercorak oranye dan putih tersebut beberapa kali menerkam anjing milik warga di Desa Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Baca juga: KLHK: Global Tiger Day momentum jaga spesies harimau Sumatra
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024