“Bandara Internasional Komodo resmi kembali dibuka pada hari Kamis (14/11), setelah ditutup sementara sejak tercatat adanya aktivitas vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin lalu, 11 November 2024,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Menpar menegaskan bila pemerintah bakal terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk memastikan seluruh wisatawan yang terdampak erupsi, dapat kembali ke daerah asalnya serta mendapatkan pelayanan yang baik.
Kementerian pun sudah mengirim tim untuk memantau, memberikan pelayanan dan informasi jadwal kapal, pesawat dan hotel bagi wisatawan di lima titik daerah yaitu Labuan Bajo, Bima, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Baca juga: Wapres kunjungi bayi bernama Gibran di pengungsian erupsi Lewotobi
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto membeberkan ada beberapa opsi yang tersedia.
Dari pantauan di Surabaya, Kapal Dharma Rucitra VIII telah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada Kamis, (14/11) pukul 15:30 WIB dengan membawa tambahan 406 penumpang, dengan rincian 365 wisatawan nusantara dan 41 wisatawan mancanegara (wisman).
“Wisatawan tertangani dengan baik, juga dibagikan makanan kecil serta diberikan semua informasi yang diperlukan,” kata Hariyanto.
Kapal Niki Mila Utama dengan rute Ende-Labuan Bajo-Bima-Surabaya) estimasi berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat (15/11) pukul 17:00 WIB dengan mengangkut tambahan penumpang dari Bajo sekitar 81 wisatawan.
Baca juga: Penumpang terjebak penutupan bandara dari Flores tiba di Surabaya
Kemenparekraf bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya juga telah menyiapkan dua bus wisata masing-masing berkapasitas 24 orang dengan tujuan ke pusat kota dan satu minibus berkapasitas 14 penumpang dengan tujuan Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sementara itu, dari Pemantauan di Bali, Kapal KM Binaiya rute Labuan Bajo-Bima-Benoa telah berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo pada Rabu (13/11) pukul 23.00 WITA dan telah tiba di Pelabuhan Benoa pada Jumat, (15/11) pukul 04.20 WITA.
Total penumpang KM Binaiya yang turun di Pelabuhan Benoa sejumlah 1.012 orang, terdiri dari 602 orang wisnus dan 410 orang wisman.
Pemantauan di Bima, telah diberangkatkan Kapal Ferry KM CUCUT Tujuan Sape, Kabupaten Bima pada Kamis (14/11) pukul 10.00 WITA dengan penumpang 189 orang.
Baca juga: Setia menjaga tradisi dan tetap siaga atas erupsi Gunung Lewotobi
Sedangkan Kapal Walet 01 dengan tujuan Sape, Kabupaten Bima pada Kamis (14/11), pukul 00.00 WITA diberangkatkan dengan penumpang 14 orang.
Hariyanto mengatakan total ada lima aktivitas penerbangan pada 14 November 2024 di Bandara Komodo. Dua aktivitas penerbangan lainnya ada di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Kabupaten Bima.
Pada Jumat (15/11) dijadwalkan ada delapan penerbangan domestik keberangkatan dari Labuan Bajo.
Selanjutnya, pemberangkatan jalur laut telah terjadwal LBJ-BIMA berangkat pukul 23.00 WITA kapasitas kapal 508 penumpang, dengan lama perjalanan delapan jam menggunakan kapal Sabuk Nusantara 74.
Ada juga LBJ-BIMA-BENOA-SUB berangkat pukul 14.00 WITA kapasitas kapal 970 penumpang.
Baca juga: Wisatawan difasilitasi selama evakuasi erupsi Lewotobi Laki-laki
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024