Harus dikaji lagi
Jakarta (ANTARA) - Komisi B DPRD DKI Jakarta mengusulkan  penyesuaian tarif air oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (Perumda PAM JAYA) mempertimbangkan kondisi perekonomian warga Jakarta terutama yang  berpenghasilan rendah.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan perlu kajian terkait wacana penyesuaian tarif air PAM agar tidak memberatkan warga Jakarta, khususnya bagi MBR.

“Harus melihat situasi kondisi masyarakat. Harus dikaji lagi,” ujar Nova.

Baca juga: PAM JAYA: IPA Buaran III mampu pasok 250 ribu sambungan rumah

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo. Menurut dia, Perumda PAM Jaya perlu mendata kembali pelanggan air PAM yang merupakan MBR, sehingga penyesuaian tarif air PAM tetap dapat memenuhi asas keadilan.

"Perlu dilakukan penelaah dan penajaman data di lapangan biar menjadi objektif,” kata Rio.

Baca juga: Komisi B DPRD DKI usul PAM JAYA sediakan pemurni air di sekolah

Komentar serupa juga muncul dari Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim. Ia mendorong Perumda PAM Jaya menyiapkan strategi penetapan tarif air PAM bagi pelanggan kalangan MBR.

Dengan demikian, kata dia, harga yang dibayar pun jauh lebih rendah dibanding tarif bagi masyarakat menengah ke atas.

"Untuk menengah ke bawah juga perlu ada kualifikasi dan harus ada strategi lain yang perlu dipikirkan PAM," ujar Afni.

Baca juga: DKI sepekan, besaran UMP 2025 hingga antisipasi musim hujan

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyampaikan akan menampung seluruh usulan yang disampaikan Komisi B DPRD DKI Jakarta sebagai bahan pembahasan penyesuaian tarif air.

“Saya juga akan mempertimbangkan beberapa saran, termasuk juga mereka masyarakat berpenghasilan rendah itu tetap dipertahankan. Bahkan kita turunkan tarifnya,"  kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024