Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya menggerakkan peran kelompok dan motivator KB pria di daerah guna memperkenalkan vasektomi pada masyarakat.

BKKBN berupaya mendorong minat vasektomi di masyarakat melalui peningkatan peran Kelompok dan Motivator KB pria di daerah dimana mereka menjadi garda terdepan dalam penggerakan calon akseptor vasektomi.

“Vasektomi merupakan pilihan yang layak dipertimbangkan bagi pasangan yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi yang aman, efektif, dan bertanggung jawab,” kata Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga Dr. Drs. Wahidin, M.Kes saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Wahidin menuturkan vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi permanen yang memiliki sejumlah manfaat bagi pria dan keluarganya.

Baca juga: Ini bedanya vasektomi dan kebiri menurut Kemendukbangga

Penggunaannya dapat memberi pilihan bagi pria untuk mengambil peran aktif dalam perencanaan keluarga, mengurangi beban pasangan, dan memastikan kesejahteraan serta kesehatan keluarga.

Sayangnya, pembicaraan seputar vasektomi di kalangan laki-laki masih dianggap tabu karena adanya stigma terkait peran gender. Dimana salah satunya KB dianggap sepenuhnya menjadi urusan wanita.

Faktor budaya serta miskonsepsi tentang vasektomi turut mempengaruhi keputusan pria dalam melakukan vasektomi. Akibatnya selama ini beban kontrasepsi seringkali lebih banyak dipikul oleh perempuan.

“Walaupun begitu, Kemendukbangga/BKKBN secara terus menerus telah melakukan sosialisasi tentang kontrasepsi termasuk vasektomi untuk mematahkan mitos yang berkembang di masyarakat dan mengedukasi masyarakat lebih dalam terkait vasektomi,” ujar dia.

Baca juga: BKKBN sebut pentingnya vasektomi ditanggung dalam JKN

Maka dari itu, Kemendukbangga/BKKBN menggerakkan motivator KB dengan melibatkan mitra kerja seperti organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi tentang vasektomi kepada masyarakat.

BKKBN juga mengadakan workshop dan pelatihan bagi petugas kesehatan, kader, dan motivator KB untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan informasi mengenai vasektomi serta pelayanan yang dilakukan provider.

Sementara terkait dengan program kerja Kemendukbangga lainnya, Wahidin mengatakan telah menyediakan satu provider vasektomi di masing-masing kabupaten/kota melalui kegiatan refreshing provider vasektomi serta penyusunan kurikulum dan modul pelatihan vasektomi yang terakreditasi yang dilanjutkan dengan pelatihan VTP bagi dokter di fasilitas layanan kesehatan.

“Diharapkan melalui pelatihan ini dapat mendorong keterlibatan dokter umum dalam melakukan pelayanan vasektomi ke depannya,” kata dia.

Kemendukbangga juga memiliki dana bantuan operasional keluarga berencana penggerakan KB Metode Operasi Pria (MOP), sehingga bagi masyarakat yang memenuhi syarat dan ingin melakukan vasektomi dapat menghubungi penyuluh KB di wilayah masing-masing untuk mendapatkan pelayanan vasektomi secara gratis.

Baca juga: BKKBN tegaskan fungsi reproduksi pria tak terganggu usai KB vasektomi

Kelompok-kelompok KB pria yang beranggotakan pria yang telah menjalani vasektomi juga dibentuk.

Kelompok ini berfungsi sebagai wadah untuk berbagi pengalaman, memberikan dukungan, dan menjadi motivator bagi pria lain. Dalam meningkatkan eksistensi kelompok KB pria.

Kemendukbangga/BKKBN melakukan lomba kelompok KB pria terbaik tingkat nasional setiap tahunnya dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional.

“Dengan mengedukasi masyarakat, mengurangi stigma dan mematahkan mitos yang berkembang, serta mendorong diskusi terbuka tentang kontrasepsi, diharapkan dalam peringatan Hari Vasektomi Sedunia Tahun 2024 ini lebih banyak pria yang mempertimbangkan vasektomi sebagai pilihan untuk mendukung perencanaan keluarga,” kata Wahidin.

Baca juga: Kepala BKKBN tekankan pentingnya daerah sosialisasikan KB pria
​​​​​​​


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024