Kupang (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan bakti sosial dengan memeriksa kesehatan 1.115 jiwa pengungsi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di enam lokasi posko pengungsian di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.   

Kabid Dokkes Polda NTT, AKBP dr. Hery Purwanto dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan itu melibatkan enam dokter dari Pusdokkes Polri dan dua perawat, Biddokes Polda NTT 14 personel, serta lima personel dari TNI AL.  

"Tetapi juga di setiap posko dibantu oleh tenaga medis dari Dinkes setempat dan relawan kesehatan," katanya.   

Dia menjelaskan bahwa bakti sosial Polri di lokasi tersebut merupakan bentuk komitmen Polri untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan.

Berbagai keluhan yang didapati dari para pengungsi mulai dari ISPA, nyeri otot, hingga kondisi yang lebih serius.   

Dia merinci enam lokasi posko pengungsian itu antara lain di posko Konga dengan jumlah pasien mencapai 245 pasien dengan keluhan utamanya adalah batuk, pilek (ISPA) serta nyeri otot. Kemudian ada 96 anak diberikan vitamin serta masker saat pemeriksaan kesehatan  

Kemudian Posko Knada/Kobasoma mencatat jumlah pasien terbanyak, yaitu 507 orang. Selain layanan poli umum dan penyakit dalam, posko ini juga melayani ibu hamil dan pasien dengan luka yang memerlukan perawatan bedah.

"Keluhan kesehatan di posko ini sebagian besar terkait ISPA dan tekanan darah tinggi, mengingat kondisi pengungsian yang padat dan rentan,” jelas AKBP dr. Hery.

Di Posko Lewolaga, sebanyak 115 pengungsi menerima pemeriksaan kesehatan, sementara di Posko Lewoingu/Aputobi tercatat 76 pasien yang ditangani.

Di Posko Bokang, pelayanan kesehatan diberikan kepada 86 pasien, termasuk ibu hamil, dengan keluhan utama batuk, pilek, dan gatal kulit. Di Posko Illegerong, tercatat 85 pasien dengan keluhan umum seperti asam urat dan pusing.

Selain pemeriksaan kesehatan, para pengungsi juga menerima masker, vitamin, dan obat-obatan sesuai resep dokter. Tercatat ada beberapa kasus yang memerlukan evakuasi medis lebih lanjut, terutama ibu hamil dan pasien dengan keluhan berat.

AKBP dr. Hery menambahkan bahwa stok obat-obatan di semua posko mencukupi berkat dukungan tambahan dari Pusdokkes Polri.

“Kami pastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan maksimal di setiap posko. Kami akan terus berkoordinasi untuk menambah suplai obat dan memastikan semua kebutuhan medis terpenuhi,” ungkapnya.

Bakti kesehatan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan dukungan kesehatan bagi para pengungsi di tengah kondisi darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi, dengan Polri siap terus mendampingi masyarakat sampai kondisi kembali aman.

Baca juga: Warga amankan barang-ternak dari desa terdampak erupsi Lewotobi
Baca juga: TNI AU siapkan pesawat angkut bantuan sosial untuk korban erupsi
Baca juga: Wapres kunjungi bayi bernama Gibran di pengungsian erupsi Lewotobi

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024