Denpasar (ANTARA News) - Bali meraup devisa sebesar 5,35 juta dolar AS dari ekspor kerajinan logam selama lima bulan periode Januari--Mei 2014, meningkat 72,15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 3,11 juta dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Senin, mencatat realisasi perdagangan ke pasaran luar negeri itu hasil dari pengapalan 7,98 juta unit aneka jenis perhiasan selama lima bulan pertama 2014.
Dari segi volume pengapalan aneka jenis perhiasan yang dibuat dari bahan logam itu menurun 21,70 persen, karena selama lima bulan pertama 2013 mengekspor 10,19 juta unit aneka jenis perhiasan.
Dari segi volume menurun, namun perolehan devisa meningkat signifikan itu menunjukkan aneka jenis perhiasan dari bahan baku logam setiap unitnya dihargai semakin mahal.
Kerajinan berbahan baku logam yang sebagian besar dihasilkan perajin terampil di kawasan Celuk, Kabupaten Gianyar, itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,49 persen dari total ekspor Bali mencapai 215,04 juta dolar AS.
Hasil kerajinan yang menembus pasaran luar negeri itu berupa perhiasan untuk wanita yang dirancang sedemikian rupa sehingga unik dan menarik yang mendapat perhatian konsumen mancanegara
Demikian pula dari segi harga sangat terjangkau, jauh lebih murah dibandingkan perhiasan dari bahan emas.
Ni Wayan Suma, seorang pengusaha kerajinan perak di kawasan Celuk, Kabupaten Gianyar, menjelaskan kerajinan perak itu terbanyak dikirim kepada konsumen di Singapura dan Hong Kong.
Kedua negara itu menjadi pusat periwisata internasional yang banyak mendatangkkan pelancong sehingga memerlukan matadagangan tersebut sebagai cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke negara itu.
Pengusaha negara tetangga itu paling banyak membeli aneka barang perhiasan berbahan baku perak, yang ada juga dikombinasikan dengan permata dan emas, yang oleh konsumennya di luar negeri itu kembali dijual kepada wisatawan mancanegara yang singgah di negeri itu.
Pengusaha dari kedua negara itu paling gencar memesan barang perhiasan berupa gelang, giwang, kalung, bros yang bercirikan khas Bali, untuk turis yang belum sempat singgah ke Pulau Dewata, tetapi ingin barang seni tersebut.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014