...masih kurang 159.342 orang yang belum kembali menyeberang ke Pulau Jawa...
Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Kepadatan penumpang arus balik pemudik yang menggunakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Bakauheni hingga tujuh hari setelah Idul Fitri 1435 Hijriah/2014 Masehi mulai menurun.
Berdasarkan pantauan, di Bakauheni, Senin pagi , menujukkan antrean pemudik pejalan kaki sudah mulai sepi cenderung lengang apabila dibandingkan dengan Minggu malam.
Dari delapan loket yang disediakan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni tidak terlihat antrean di masing-masing tempat pelayanan tiket tersebut.
Hal serupa terlihat di sejumlah dermaga kapal roll on-roll off (Ro-Ro) kepadatan kendaraan roda dua dan empat berangsur-angsur mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Pagi ini mulai sepi, kalau melihat data, puncak balik sudah terjadi pada lima hari setelah lebaran dengan total penumpang mencapai 115.122 orang," kata Heru Purwanto, Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakaheni.
Ia juga menyebutkan, saat puncak balik kendaraan roda dua (motor) sebanyak 15.000 unit. Namun, Heru melanjutkan total keseluruhan arus balik pemudik masih akan terus berlangsung hingga besok pagi.
"Total penumpang yang melintasi Merak--Bakauheni tercatat baru mencapai 75 persen atau masih kurang 159.342 orang yang belum kembali menyeberang ke Pulau Jawa," kata dia.
Sedangkan kendaraan roda dua dan roda empat, masing-masing tercatat baru 84 dan 70 persen yang kembali ke Pulau Jawa. "Atas dasar inilah, kami meyakini arus balik masih akan terjadi pada hari ini, meskipun jumlahnya tidak signifikan," ujarnya pula.
Sementara itu, Dewi (29) mengaku sengaja memilih Senin (5/8) untuk kembali ke Jakarta karena pasti lebih nyaman. "Pemudik pasti sudah pulang terakhir Minggu, karena Senin sudah mulai masuk kerja seperti biasa," kata dia.
Ia menyebutkan, tidak ingin berdesak-desakan saat naik ke kapal sehingga lebih memilih hari ini untuk mudik, meski harus membolos hari pertama masuk kerja.
(AS*A054)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014