Melihat dari peringkat dunia FIFA, misi Indonesia ini terbilang sulit karena juara Piala Asia empat kali dan langganan Piala Dunia itu adalah negara yang menghuni peringkat 15 dunia.
Empat belas tim di atas mereka adalah negara-negara kuat, meliputi Uruguay, Maroko, Kroasia, Jerman, Kolombia, Italia, Belanda, Portugal, Belgia, Brazil, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Argentina.
Dengan peringkat 130 FIFA, Indonesia pastinya sangat jauh dari Jepang.
Saat Jepang sudah mampu mengalahkan juara Piala Dunia, Jerman dan Spanyol, Indonesia baru menapaki tangga Asia setelah baru lulus dari level Asia Tenggara.
Peluang Indonesia memang kecil. Namun, Shin Tae-yong menegaskan dengan sekecil apapun Indonesia bisa menang.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengajarkan sebelum bertanding bahwa pemain-pemainnya tak boleh takut melawan siapa pun. Siapa pun lawannya, Indonesia harus masuk lapangan dengan mental pemenang.
“Seperti yang kita tahu Jepang adalah tim terbaik di Asia dari peringkat FIFA, yang penting percaya diri dari pemain, baik dari segi fisik, dari mana pun, kita tidak akan kalah secara mental dari mereka,” kata Shin saat memimpin latihan timnas Indonesia di SUGBK pada Selasa (12/11).
Ranking FIFA kadang bukan patokan karena sepak bola bukan matematika. Sebaliknya, perhitungan kualitas paling masuk akal dinilai dari performa terkini.
Bahkan, itu pun tak cukup ideal untuk menilai performa sebuah tim karena banyak faktor lainnya. Di sini peran seorang pelatih untuk menganalisis kelemahan dan keunggulan lawan sangatlah penting.
Copyright © ANTARA 2024