"Kami ucapkan terima kasih respon pemerintah sangat cepat dan kami memonitor sekecil apapun keluhan masyarakat bahwa tidak terjadi kekurangan logistik, tidak gangguan kesehatan dan pascabencana konsentrasi relokasi," katanya di Posko Lapangan Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kamis.
Dalam rapat koordinasi penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Pj Gubernur NTT mengatakan permintaan tambahan logistik beras sebanyak 64 ton beras akan didistribusikan ke daerah terdampak bencana alam oleh Badan Pangan Nasional.
Lebih lanjut, terdapat bantuan beras dengan total 345 ton bagi korban bencana alam di Kabupaten Flores Timur dan 447 ton untuk Kabupaten Sikka.
Pemprov NTT mendorong Badan Pangan Nasional agar distribusi dilakukan pada November 2024 ini.
Baca juga: Ketua DPR soroti pendidikan anak pengungsi erupsi Gunung Lewotobi
"Lalu kami punya 80 ton (beras), nanti siap kami akan distribusi ke sini manakala dibutuhkan tambahan," ujarnya.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyiapkan bantuan sebanyak 15 unit tenda ruang kelas darurat, 1.800 paket belajar siswa, 3.464 eksemplar buku bacaan, 500 paket family kit dan bantuan dana pendidikan dalam situasi darurat bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
"Kami punya BTT (belanja tidak terduga) sekitar Rp43 miliar, nanti kalau (BTT) dari bupati habis, tolong disampaikan kepada kami untuk kami distribusi ke sini," katanya.
Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid mengatakan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di daerah itu sangat membutuhkan bantuan fasilitas pendidikan, terlebih bagi pelajar tingkat SD hingga SMA yang berada di beberapa posko pengungsian.
"Mungkin tambah beberapa tenda untuk setiap lokasi dan guru-gurunya sudah ada, sehingga kami butuhkan tenda sekolah yang lengkap fasilitasnya agar mereka dapat sekolah seperti sedia kala, lalu pakaian seragam, sepatu, buku-buku karena anak-anak dalam posisi trauma dan mereka keluar dengan pakaian di badan sehingga sangat miris untuk mereka," katanya.
Baca juga: Bantu korban erupsi Gunung Lewotobi, Pemuda Katolik kirim satgas
Warga terdampak bencana alam, lanjut dia, juga membutuhkan fasilitas di kemah atau posko berupa kipas angin.
"Kami juga butuh fasilitas penambahan air minum seperti tangki air minum, mobil angkut sampah dan kursi roda untuk disabilitas dan orang tua," katanya.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024