Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mewaspadai sejumlah daerah rawan bencana menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Kewaspadaan bencana pada tahun ini perlu ditingkatkan karena bersamaan dengan momentum pilkada pada 27 November mendatang," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto pada apel siaga bencana di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan mitigasi bencana pada tahun ini memang tidak jauh berbeda dengan 2023, yakni waspada banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gempa megathrust.
Apalagi, kata dia, saat ini sudah masuk musim hujan sehingga daerah yang rawan tanah longsor dan banjir juga perlu diantisipasi.
Baca juga: BPBD Jateng: 104 bencana alam terjadi sejak awal tahun 2024
"Saya yakin untuk kelurahan-kelurahan, termasuk PPS, KPPS, pasti sudah tahu. Tidak mungkin mendirikan tempat pemungutan suara di pinggiran tebing, misalnya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa BPBD Kota Semarang juga telah memiliki peta daerah rawan bencana dan melakukan pengecekan untuk memastikan.
"Kami sudah punya petanya dan dari data yang masuk, walaupun ada beberapa kelurahan yang rawan longsor, tetapi kami amati tidak ada TPS yang ada di situ," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan edukasi kepada masyarakat di daerah-daerah rawan bencana untuk sebisa mungkin mencari lokasi TPS yang relatif aman.
Baca juga: BPBD Semarang imbau masyarakat waspadai curah hujan tinggi
"Mudah-mudahan tidak terjadi kendala. Mulai dari edukasi yang kami berikan, terutama untuk tempat-tempat yang ada titik longsornya," ujar dia.
Ia mencontohkan wilayah Lempongsari, Sadeng di Gunungpati, serta Candisari di Jomblang selama ini terpetakan rawan longsor.
Demikian pula wilayah rawan banjir, seperti Semarang Utara, Genuk, dan Tugu.
Endro mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah melakukan upaya pencegahan banjir secara masif, seperti pengerukan sungai dan normalisasi saluran air.
Baca juga: BPBD: 11 pohon tumbang di Semarang akibat hujan disertai angin kencang
"Upaya secara masif kemarin sudah dilakukan oleh dinas-dinas teknis, seperti DPU dengan pengerukan secara masif. Mudah-mudahan pada 27 November nanti tidak ada banjir," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024