Hal tersebut disampaikan Bima Arya usai meninjau perekaman dan pencetakan KTP-el di SMA 3 Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan, sistem jemput bola dengan datang langsung ke sekolah dan tempat umum lainnya sangat efektif untuk meningkatkan persentase perekaman KTP-el.
"Ini metode yang bagus karena efektif gitu ya, langsung fokus per SMA. Bisa juga di tempat tempat umum, di sekolah sekolah lain. Angkanya tadi cukup bagus dibandingkan dengan daerah lain ini tinggi," ucap Bima Arya.
Ia berharap capaian yang tinggi secara kuantitas dibarengi dengan kualitasnya. Khususnya kualitas pemahaman politik bagi generasi muda atau pemilih pemula yang sudah memiliki KTP-el.
"Saya berharap bukan hanya kuantitatif angkanya baik, tapi juga secara kualitatif. Artinya anak anak ini harus tau kenapa harus mencoblos, mencoblos siapa dan punya pemahaman yang baik tentang kandidatnya semua,” imbuhnya.
Hingga tanggal 14 November 2024 tercatat warga Gorontalo yang belum merekam KTP-el tinggal 6.619 jiwa atau 0,73 persen dari total 908.655 jiwa.
Khusus bagi DP4 Pilkada pemula atau siswa siswi yang berusia 17 tahun berdasarkan data pokok pendidikan masih ada 3.168 jiwa atau baru 89,67 persen dari total 30.662 jiwa.
Baca juga: Wamendagri serahkan KTP elektronik di SMA Negeri 3 Kota Gorontalo
Baca juga: Wamendagri tekankan kualitas dan partisipasi pemilih terjaga baik
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024