Sukabumi (ANTARA News) - Objek wisata Laut Selatan Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu kembali menelan korban, saat ini korbannya adalah pelancong asal Bogor, Jawa Barat yang hilang tenggelam di Pantai Citepus.
Informasi yang dihimpun Antara dari anggota SAR setempat, korban yang diketahui bernama Cepih alias Cepot (17) saat kejadian terngah berenang bersama rekan dan keluarganya, diduga berenang terlalu ke tengah. Korban tergulung ombak dan jasadnya terbawa arus bawah laut. Petugas yang berada di lapangan mencoba membantu, tetapi jasad pemuda ini hilang saat ombak susulan datang.
"Saat kejadian korban menggunakan kemeja berwarna biru hitam dan celana loreng putih hitam, orang yang pertama melihat korban terbawa arus dan tenggelam adalam pemilik warung ada di sekitar pesisir Pantai Citepus, adanya laporan kecelakaan laut "Life Guard" yang tengah berjaga langsung mencoba membantu, namun tidak berhasil," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri kepada Antara, Sabtu.
Menurut Okih, dengan adanya korban kecelakaan laut ini menambah panjang catatan wisatawan yang hilang tenggelam di objek wisata laut ini. Bahkan, pihaknya juga pada hari ini baru saja mengevakuasi seorang jenazah wisatawan yakni Aprizal warga Tangerang, Banten yang hilang tenggelam di Pantai Citepus.
Selain itu, dua jasad wisatawan lainnya juga ditemukan lebih dahulu dalam keadaan meninggal dunia yakni Aditya Rama warga Kalijati, Subang dan Dinda warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Sampai ini pihaknya belum berhasil menemukan jasad Cepih yang merupakan wisatawan asal Bogor tersebut, diduga jasadnya terselip dibebatuan karang.
"Untuk mencari jasad korban kami juga sudah membentuk dua tim yakni tim pertama mencari di darat yakni di lokasi tempat kejadian musibah dan tim kedua bertugas di mencari jasad korban di tengah laut," tambahnya.
Sementara, Kepala Humas dan Infokom Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna mengatakan pada puncak libur lebaran ini wisatawan yang datang ke objek wisata laut membludak diperkirakan jumlahnya mencapai 200 ribu orang. Bahkan, akses jalan menuju pantai pun sampai saat ini macet karena terjadi penumpukan kendaraan di beberapa objek.
"Dengan tingginya jumlah penumpang kami juga memperketat pengawasan dan pengamanan, namun kami akui mayoritas wisatawan membandel dan tidak mengindahkan imbauan dari petugas penjaga pantai, sehingga kerap terjadi kecelakaan laut. Bahkan hari ini saja sudah ada beberapa wisatawan yang berhasil diselamatkan karena tenggelam dan satu lainnya hilang tenggelam di Pantai Citepus," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014