"Dengan barcode, penumpang kapal akan terdata satu persatu dan bersistem one man one seat atau satu penumpang satu tempat duduk," kata Kepala Operasional PT Pelni Pelabuhan Tanjung Priok, Martin Heryanto kepada Antara di Jakarta, Sabtu.
Untuk ke depannya, dia mengatakan, Pelni akan berusaha mengaplikasikan sistem ini kepada seluruh kapal penumpang yang dimiliki.
"Nantinya, seluruh tiket kapal Pelni akan seperti pesawat yang memiliki barcode dan harus sesuai antara nama di kartu identitas, tiket, dan kursi penumpang," katanya.
Hal tersebut, katanya, akan menambah kenyamanan penumpang kapal laut.
"Tidak akan rebutan tempat lagi, karena semua sudah dibagi dan terdata," katanya.
Dia menambahkan, sementara ini sistem tersebut sudah di uji coba pada KM Kelud dengan rute Tanjung Priok - Tanjung Balai - Batam - Belawan.
"KM Kelud dipilih sebagai percobaan karena rutenya yang pendek," katanya.
Petugas Bagian Biro Teknologi Informasi Pelni, Remon Pardomuan menambahkan, hingga saat ini Pelni masih mempersiapkan alat, jaringan bahkan tata letak di tiap-tiap kapal untuk mengaplikasikan sistem tersebut.
"Banyak hal yang harus dipersiapkan, uji coba di KM Kelud juga untuk mengukur kemampuan kami dalam melaksanakan sistem ini," katanya.
Pelni sendiri memiliki target menambah kapal yang menggunakan tiket dengan sistem barcode untuk penumpang dalam waktu dekat.
"Kemungkinan akan menyusul KM Sinabung karena letak kabin yang mirip dengan KM Kelud, mudah-mudahan siap tahun ini," katanya.
Dia juga mengatakan, kapal-kapal yang di prioritaskan untuk mengaplikasikan sistem barcode ini adalah kapal yang mendapatkan "Public Service Obligation" (PSO) dari pemerintah.
"Untuk awalnya kami memprioritaskan yang mendapatkan PSO," katanya.
Pewarta: Akbar NG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014