Surya, seorang warga yang berdomisili di Jakarta Pusat dan sering membawa mobil ketika berkunjung ke Monas mengatakan, libur Lebaran ini harga parkir mobil bisa mencapai Rp25 ribu sekali parkir, padahal harga parkir resmi hanya Rp5 ribu dan Rp2 ribu untuk motor.
"Memang mahal harga parkir di sini, apalagi orang yang tidak tahu harga biasa bisa ditagih lebih ketika tanya harga parkir," kata Surya yang ditemui di kawasan Monas, Sabtu.
Selain mahalnya harga parkir, tidak jarang ditemukan kasus kriminal di area parkir liar sekitar taman.
"Kemarin malam baru saja ada satu motor hilang di sini, pengelola parkirnya malah langsung pada kabur, seperti itu sudah biasa," kata salah satu penjual minuman yang berjualan di dekat pintu masuk Monas, dekat Jalan Merdeka Selatan.
Menurutnya, pengelola parkir liar di sana adalah para preman yang biasa beroperasi di pasar-pasar Jakarta dan daerah sekeliling Monas.
Mereka biasanya sudah mempunyai "wilayah" masing-masing untuk dijadikan lahan parkir motor ataupun mobil.
Sementara Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Yadi, ketika dikonfirmasi mengatakan maraknya parkir liar tersebut terjadi akibat sempitnya lahan parkir resmi yang tersedia di Monas.
"Pengunjung semakin banyak, tetapi lahan parkir resmi yang disediakan oleh IRTI (Indonesian Recreational and Tourism Institutional) tidak memadai lagi," katanya.
Masyarakat juga lebih memilih parkir yang mudah (parkir liar) daripada harus antre lama di tempat parkir yang sudah disediakan.
Kurangnya kesepahaman antara aparat dengan masyarakat itulah yang menurutnya membuat parkir liar semakin menjamur.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014