...untuk menunjang akses ke kesehatan dan air, serta menangani kebutuhan sebanyak 440.000 orang yang telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran...
PBB, New York (ANTARA News) - Lembaga bantuan di Jalur Gaza, Jumat, mengajukan permohonan sebanyak 369 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak di wilayah tersebut.
Kebanyakan warga di sana mengandalkan bantuan dari luar negeri sebelum meletusnya babak baru pertempuran antara Israel dan HAMAS, kata juru bicara PBB kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York.
"Seruan itu dipusatkan untuk menunjang akses ke kesehatan dan air, serta menangani kebutuhan sebanyak 440.000 orang yang telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarri, dalam satu taklimat di Markas PBB.
"Situasi bagi warga sipil Jalur Gaza dan kemampuan Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB (UNRWA) untuk menangani apa yang telah menjadi krisis besar orang yang kehilangan tempat tinggal sudah mencapai titik tertinggi," kata Dujarric.
Berakhirnya gencatan senjata yang dilaporkan akan menambah beban yang memang sudah berat, kata Xinhua, Sabtu siang. Ada 86 tempat penampungan darurat UNRWA, yang menampung lebih dari 225.000 pengungsi, naik 10 persen dalam 24 jam, tambah juru bicara itu.
Gencatan senjata yang direncanakan antara Israel dan HAMAS ambruk beberapa jam setelah diberlakukan pada Jumat pagi, dan Israel melanjutkan operasi penuhnya di Jalur Gaza, setelah "serangan yang dilaporkan menewaskan dua prajurit Israel dan diculiknya seorang prajurit lagi".
Pada Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan "gencatan senjata kemanusiaan tanpa syarat" di Jalur Gaza.
Hampir empat pekan konflik telah menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina dan melukai 6.000 orang lagi, demikian laporan PBB. Lebih dari 80 persen di antara korban tewas adalah warga sipil, 251 anak kecil.
Ada sebanyak 3.500 orang di beberapa tempat penampungan, "sehingga menjadi beban berat bagi UNRWA dan kemampuannya untuk memberikan bantuan yang layak", kata juru bicara itu.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014