Saat ini Wantannas RI telah melaksanakan 'review' prediksi isu strategis nasional 2025 dalam bidang AstagatraJakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI Laksamana Madya TNI T.S.N.B Hutabarat memaparkan tinjauan prediksi isu strategis nasional tahun 2025.
"Saat ini Wantannas RI telah melaksanakan review prediksi isu strategis nasional 2025 dalam bidang Astagatra," kata Cokky Hutabarat, sapaan karibnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Dia lantas membeberkan prediksi isu yang terbagi dalam delapan bidang tersebut. Pada bidang ideologi, yaitu pengaruh ideologi asing, radikalisme dan ekstremisme, krisis kepercayaan terhadap Pancasila, polarisasi sosial, dan minimnya pemahaman Pancasila.
Pada bidang politik, yaitu opini tentang pemerintahan baru, Jakarta pasca-pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), daerah otonomi baru, dampak dari Pemilu 2024, ideologi Pancasila, konflik kepala daerah dan wakilnya, praktik shadow state, dan otonomi baru.
Pada bidang ekonomi, yaitu ekonomi digital, industri pariwisata, kebijakan fiskal, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ketahanan energi, ketahanan pangan, ekonomi kelautan, perubahan tata ruang, dan pengelolaan pesisir.
Pada bidang budaya, yaitu perkembangan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ), penguatan jati diri di Papua, konflik pesisir, minat petani untuk generasi muda, kesejahteraan dosen, kualitas sarjana, mutu pendidikan, budaya anti korupsi, dan konten televisi.
Pada bidang pertahanan keamanan, yaitu ihwal residivisme, pendanaan teroris, Organisasi Papua Merdeka (OPM), kedaulatan di perbatasan, perang siber dan keamanan digital, kurangnya alutsista, dan penjagaan keamanan laut.
Pada bidang geografi, yaitu perubahan iklim, kerusakan hutan, pencemaran air sungai dan danau, ketersediaan air bersih, ketidakmerataan infrastruktur, ketimpangan pembangunan, dan penurunan kualitas tanah.
Baca juga: Sesjen Wantannas paparkan program 100 hari kerja
Baca juga: Wantannas ikut dukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis
Pada bidang demografi, yaitu pertumbuhan penduduk tinggi, ketimpangan kepadatan penduduk, urbanisasi yang tinggi, pengangguran dan minim keterampilan, kesenjangan sosial dan pendidikan yang belum merata.
"Sedangkan dalam (bidang) sumber kekayaan alam, yaitu penebangan hutan liar, pembakaran hutan, over fishing dan illegal fishing, penambangan emas ilegal, pencemaran sungai, pengalihan fungsi lahan, dan kerusakan ekosistem laut," paparnya.
Di samping isu strategis nasional, dia juga memaparkan sejumlah isu strategis global dan regional pada tahun 2025. Di antaranya pada bidang politik, yaitu menyangkut permasalahan Israel versus Palestina; serta permasalahan Laut China Selatan, dalam hal ini Amerika Serikat versus China, China versus Thailand, Rusia versus Ukraina, dan Korea Selatan versus Korea Utara.
"Bidang hukum, yaitu pencurian data, konflik batas wilayah RI, imigran ilegal, korupsi, narkoba lintas negara; (lalu) bidang keamanan berkaitan dengan terorisme, cyber war, IKN, dan pengungsi," urai dia.
Kemudian pada bidang ekonomi, yaitu likuiditas global, fluktuasi harga pangan, fluktuasi harga minyak dunia, transisi energi, perebutan sumber daya alam (SDA), produksi semikonduktor, dan perdagangan karbon.
Adapun pada bidang sosial budaya, yaitu kelangkaan air, eksistensi bahasa di Indonesia, perdamaian, literasi digital dan disinformasi, hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024