Kalau menggunakan kapal Jakarta--Semarang hanya 14 jam tapi kalau dijalankan di jalan raya bisa lebih dari itu.Jakarta (ANTARA News) - Pemudik yang menggunakan sepeda motor semakin meminati mudik dengan menggunakan angkutan laut, karena keselamatan sangat terjamin dan mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya.
"Saya sangat mendukung pemerintah yang menyediakan angkutan kapal laut gratis bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Karena keselamatan sangat terjamin disamping bisa mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya," kata Slamet, seorang pemudik sepeda motor.
Slamet mengatakan itu di atas KM Ciremai, milik PT Pelni (Persero), yang sedang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta, menuju Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, dua hari sebelum lebaran.
Slamet yang bersama istri dan seorang anak berusia tiga tahun, menikmati program mudik naik kapal gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan PT Pelni. Saat itu ada ribuan pemudik menggunakan sepeda motor yang mengikuti program gratis itu di atas kapal serupa.
"Saya kapok mudik naik motor ke Jawa seperti tahun lalu karena saya sekeluarga hampir mati," kata Slamet yang akan mudik ke Ungaran, Jawa Tengah.
Ia menceritakan tahun lalu bersama istrinya serta anaknya yang berusia dua tahun mudik naik motor ke Ungaran naik sepeda motor melalui jalur Pantura. Saat tiba di Pekalongan, Jawa Tengah, entah mengapa tiba-tiba dia tak mampu mengendalikan sepeda motor yang dikendarai sehingga dirinya, istri dan anaknya terjatuh di jalan raya.
"Beruntung mas, dari arah berlawanan dan belakang tidak ada kendaraan yang melintas. Kalau saja ada kendaraan yang melintas, bisa jadi saya sekeluarga mati," katanya mengenang.
Masih beruntung pula sejumlah pengendara sepeda motor lainnya yang melihat kejadian langsung menolong dengan cara menghentikan kendaraan yang melaju dan mengangkut dirinya, istri, anak dan sepeda motornya ke tepi jalan raya.
"Saya saat itu memang letih sekali dan agak mengantuk. Tertidur beberapa detik saja saat mengendarai motor fatal akibatnya," katanya yang didampingi istri dan anaknya.
Belajar dari kejadian itu, dia dan istrinya memutuskan tak lagi mau mudik mengendarai sepeda motor ke kampung halamannya."Tuhan saat itu masih melindungi saya sekeluarga dari bencana," katanya.
Slamet yang bekerja sebagai buruh pabrik di Cikarang, Jawa Barat, mengatakan adanya program mudik gratis yang disediakan pemerintah ini sangat membantu dirinya dan ribuan pemudik senasib yang masih mengandalkan sepeda motor sebagai sarana transportasi.
"Saya berharap tahun-tahun mendatang mudik gratis naik kapal tetap diadakan dan saya yakin akan banyak peminatnya," kata Slamet.
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan pengangkutan menggunakan kapal laut ditargetkan 6.000 sepeda motor dengan 12 ribu penumpang dengan tujuan Tanjung Priok (Jakarta) menuju Tanjung Emas (Semarang), yang tanggal keberangkatan 24 dan 26 Juli 2014 untuk arus mudik dan arus balik 2 dan 4 Agustus 2014. Selain itu juga Tanjung Priok--Panjang (Lampung) arus mudik 26 JUli 2014 dan arus balik 2 Agustus 2014.
Pengangkutan menggunakan kapal ro-ro untuk mudik ditargetkan 1.500 sepeda motor dengan 3.000 penumpang dengan tujuan Tanjung Priok--Tegal dan Tanjung Priok--Cirebon, dengan keberangkatan empat hari yaitu 23, 24, 25 dan 26 Juli 2014.
Sementara arus balik menggunakan kapal ro-ro ditargetkan 250 sepeda motor dengan 500 penumpang dari Pelabuhan Tegal menuju Tanjung Priok pada 2 Agustus 2014.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan, program mudik gratis naik kapal memang dipersiapkan pemerintah bagi pemudik sepeda motor agar jangan menggunakan sepeda motor untuk pulang ke kampung halamannya.
"Resiko kecelakaannya sangat tinggi dan membahayakan jiwa. Setiap tahun selalu saja ada puluhan pemudik naik sepeda motor yang tewas akibat kecelakaan," kata Suroyo.
Suroyo mengatakan faktor fisik yang letih disamping beban kendaraan yang tidak didisain untuk berboncengan lebih dari satu orang belum lagi ditambah membawa barang yang berlebihan, menyebabkan sepeda motor bukan alat angkut aman dan nyaman untuk mudik.
"Kita tak mau masyarakat mati sia-sia di jalan raya akibat kecelakaan yang seharusnya bisa dihindari. Oleh sebab itu kita menyediakan kapal untuk mengangkut sepeda motor dan pengemudi serta pembonceng gratis baik untuk mudik maupun balik," katanya.
PT Pelni yang mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut pemudik sepeda motor ke Semarang gratis mengaku sangat siap menjalankan tugas mengingat memiliki armada kapal yang memadai untuk tugas itu.
Minat tinggi
Direktur Utama PT Pelni, Sulistyo Wimbo Hardjito, mengatakan tahun ini adalah untuk yang kedua kali perusahaan mendapat tugas tersebut dan bersedia melakukan serupa di tahun-tahun mendatang.
"Kita sangat siap untuk itu dan mendukung program tersebut agar pemudik bisa pulang kampung dengan selamat dan nyaman sampai di tujuan," kata Wimbo.
Tahun ini, katanya, pihaknya telah mempersiapkan KM Ciremai untuk mengangkut pemudik sepeda motor dari Jakarta--Semarang--Jakarta, yang terdiri dari Jakarta--Semarang dua gelombang masing-masing diberangkatkan 24 Juli dan 26 Juli 2014.
Sementara untuk arus balik (Semarang--Jakarta) akan diberangkatkan pada tanggal 2 Agustus dan 4 Agustus 2014.
Dia memperkirakan dengan empat kali angkutan tersebut, Pelni akan mengangkut 5.000 unit sepeda motor dan 10 ribu penumpang sepeda motor. "Saat ini yang mendaftar untuk ikut balik ke Jakarta menggunakan kapal sudah ditutup karena sudah kuota sudah tercapai, sementara yang hendak ikut mudik gratis naik kapal sangat banyak," kata Wimbo.
Pihak Pelni, katanya, tidak bisa memenuhi permintaan para pemudik sepeda motor yang tak mendapat jatah tersebut karena memang dana yang diberikan Kementerian Perhubungan hanya bisa melayani empat kali saja.
Ia mengaku, PT Pelni mendapat Rp7 miliar dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut gratis pemudik sepeda motor jurusan Jakarta--Semarang selama empat gelombang pada tahun ini.
"Jumlah sebesar itu sebenarnya masih kurang karena biaya operasionalnya memang tinggi," katanya.
Menurutnya, idealnya pemerintah memberikan bantuan lebih Rp100 miliar untuk membantu perusahaan dalam menyediakan angkutan mudik pesepeda motor gratis ke Semarang, Jawa Tengah, dengan 10 kali angkutan pergi pulang.
Dikatakan, saat ini minat pemudik sepeda motor gratis menggunakan kapal makin tinggi mengingat tiga minggu sebelum hari H sudah habis jatahnya.
Berminatnya pesepeda motor mudik menggunakan kapal disebabkan kesadaran mereka terhadap keamanan dan kenyamanan sudah makin tinggi mengingat kondisi jalan yang tidak nyaman dan makin padat serta macet.
Selain itu, katanya, pengendara motor yang ingin mudik juga ingin nyaman dan tidak terlalu letih dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.
"Kalau menggunakan kapal Jakarta--Semarang hanya 14 jam tapi kalau dijalankan di jalan raya bisa lebih dari itu. Belum lagi macet, letih dan resiko kecelakaan," katanya.
Ia berharap untuk tahun depan Kementerian Perhubungan dapat menambah anggaran ke perusahaan untuk dapat mengangkut pemudik sepeda motor gratis. (*)
Slamet mengatakan itu di atas KM Ciremai, milik PT Pelni (Persero), yang sedang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta, menuju Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, dua hari sebelum lebaran.
Slamet yang bersama istri dan seorang anak berusia tiga tahun, menikmati program mudik naik kapal gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan PT Pelni. Saat itu ada ribuan pemudik menggunakan sepeda motor yang mengikuti program gratis itu di atas kapal serupa.
"Saya kapok mudik naik motor ke Jawa seperti tahun lalu karena saya sekeluarga hampir mati," kata Slamet yang akan mudik ke Ungaran, Jawa Tengah.
Ia menceritakan tahun lalu bersama istrinya serta anaknya yang berusia dua tahun mudik naik motor ke Ungaran naik sepeda motor melalui jalur Pantura. Saat tiba di Pekalongan, Jawa Tengah, entah mengapa tiba-tiba dia tak mampu mengendalikan sepeda motor yang dikendarai sehingga dirinya, istri dan anaknya terjatuh di jalan raya.
"Beruntung mas, dari arah berlawanan dan belakang tidak ada kendaraan yang melintas. Kalau saja ada kendaraan yang melintas, bisa jadi saya sekeluarga mati," katanya mengenang.
Masih beruntung pula sejumlah pengendara sepeda motor lainnya yang melihat kejadian langsung menolong dengan cara menghentikan kendaraan yang melaju dan mengangkut dirinya, istri, anak dan sepeda motornya ke tepi jalan raya.
"Saya saat itu memang letih sekali dan agak mengantuk. Tertidur beberapa detik saja saat mengendarai motor fatal akibatnya," katanya yang didampingi istri dan anaknya.
Belajar dari kejadian itu, dia dan istrinya memutuskan tak lagi mau mudik mengendarai sepeda motor ke kampung halamannya."Tuhan saat itu masih melindungi saya sekeluarga dari bencana," katanya.
Slamet yang bekerja sebagai buruh pabrik di Cikarang, Jawa Barat, mengatakan adanya program mudik gratis yang disediakan pemerintah ini sangat membantu dirinya dan ribuan pemudik senasib yang masih mengandalkan sepeda motor sebagai sarana transportasi.
"Saya berharap tahun-tahun mendatang mudik gratis naik kapal tetap diadakan dan saya yakin akan banyak peminatnya," kata Slamet.
Data Kementerian Perhubungan menunjukkan pengangkutan menggunakan kapal laut ditargetkan 6.000 sepeda motor dengan 12 ribu penumpang dengan tujuan Tanjung Priok (Jakarta) menuju Tanjung Emas (Semarang), yang tanggal keberangkatan 24 dan 26 Juli 2014 untuk arus mudik dan arus balik 2 dan 4 Agustus 2014. Selain itu juga Tanjung Priok--Panjang (Lampung) arus mudik 26 JUli 2014 dan arus balik 2 Agustus 2014.
Pengangkutan menggunakan kapal ro-ro untuk mudik ditargetkan 1.500 sepeda motor dengan 3.000 penumpang dengan tujuan Tanjung Priok--Tegal dan Tanjung Priok--Cirebon, dengan keberangkatan empat hari yaitu 23, 24, 25 dan 26 Juli 2014.
Sementara arus balik menggunakan kapal ro-ro ditargetkan 250 sepeda motor dengan 500 penumpang dari Pelabuhan Tegal menuju Tanjung Priok pada 2 Agustus 2014.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan, program mudik gratis naik kapal memang dipersiapkan pemerintah bagi pemudik sepeda motor agar jangan menggunakan sepeda motor untuk pulang ke kampung halamannya.
"Resiko kecelakaannya sangat tinggi dan membahayakan jiwa. Setiap tahun selalu saja ada puluhan pemudik naik sepeda motor yang tewas akibat kecelakaan," kata Suroyo.
Suroyo mengatakan faktor fisik yang letih disamping beban kendaraan yang tidak didisain untuk berboncengan lebih dari satu orang belum lagi ditambah membawa barang yang berlebihan, menyebabkan sepeda motor bukan alat angkut aman dan nyaman untuk mudik.
"Kita tak mau masyarakat mati sia-sia di jalan raya akibat kecelakaan yang seharusnya bisa dihindari. Oleh sebab itu kita menyediakan kapal untuk mengangkut sepeda motor dan pengemudi serta pembonceng gratis baik untuk mudik maupun balik," katanya.
PT Pelni yang mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut pemudik sepeda motor ke Semarang gratis mengaku sangat siap menjalankan tugas mengingat memiliki armada kapal yang memadai untuk tugas itu.
Minat tinggi
Direktur Utama PT Pelni, Sulistyo Wimbo Hardjito, mengatakan tahun ini adalah untuk yang kedua kali perusahaan mendapat tugas tersebut dan bersedia melakukan serupa di tahun-tahun mendatang.
"Kita sangat siap untuk itu dan mendukung program tersebut agar pemudik bisa pulang kampung dengan selamat dan nyaman sampai di tujuan," kata Wimbo.
Tahun ini, katanya, pihaknya telah mempersiapkan KM Ciremai untuk mengangkut pemudik sepeda motor dari Jakarta--Semarang--Jakarta, yang terdiri dari Jakarta--Semarang dua gelombang masing-masing diberangkatkan 24 Juli dan 26 Juli 2014.
Sementara untuk arus balik (Semarang--Jakarta) akan diberangkatkan pada tanggal 2 Agustus dan 4 Agustus 2014.
Dia memperkirakan dengan empat kali angkutan tersebut, Pelni akan mengangkut 5.000 unit sepeda motor dan 10 ribu penumpang sepeda motor. "Saat ini yang mendaftar untuk ikut balik ke Jakarta menggunakan kapal sudah ditutup karena sudah kuota sudah tercapai, sementara yang hendak ikut mudik gratis naik kapal sangat banyak," kata Wimbo.
Pihak Pelni, katanya, tidak bisa memenuhi permintaan para pemudik sepeda motor yang tak mendapat jatah tersebut karena memang dana yang diberikan Kementerian Perhubungan hanya bisa melayani empat kali saja.
Ia mengaku, PT Pelni mendapat Rp7 miliar dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut gratis pemudik sepeda motor jurusan Jakarta--Semarang selama empat gelombang pada tahun ini.
"Jumlah sebesar itu sebenarnya masih kurang karena biaya operasionalnya memang tinggi," katanya.
Menurutnya, idealnya pemerintah memberikan bantuan lebih Rp100 miliar untuk membantu perusahaan dalam menyediakan angkutan mudik pesepeda motor gratis ke Semarang, Jawa Tengah, dengan 10 kali angkutan pergi pulang.
Dikatakan, saat ini minat pemudik sepeda motor gratis menggunakan kapal makin tinggi mengingat tiga minggu sebelum hari H sudah habis jatahnya.
Berminatnya pesepeda motor mudik menggunakan kapal disebabkan kesadaran mereka terhadap keamanan dan kenyamanan sudah makin tinggi mengingat kondisi jalan yang tidak nyaman dan makin padat serta macet.
Selain itu, katanya, pengendara motor yang ingin mudik juga ingin nyaman dan tidak terlalu letih dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.
"Kalau menggunakan kapal Jakarta--Semarang hanya 14 jam tapi kalau dijalankan di jalan raya bisa lebih dari itu. Belum lagi macet, letih dan resiko kecelakaan," katanya.
Ia berharap untuk tahun depan Kementerian Perhubungan dapat menambah anggaran ke perusahaan untuk dapat mengangkut pemudik sepeda motor gratis. (*)
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014