Tumpukan besar pakaian tersebut mewakili limbah tekstil yang dihasilkan oleh keluarga beranggota empat orang semasa hidup mereka dan menyoroti jejak karbon tahunan dari 10 warga negara Ceko jika pakaian tersebut masih baru, menurut Balai Kota Praha (Prague City Hall).
"Maknanya cukup jelas, jumlah limbah yang dapat dihasilkan oleh satu keluarga," kata seorang warga setempat.
Warga lainnya mengatakan instalasi itu membuatnya berpikir ulang soal membeli pakaian.
"Ini benar-benar membuat saya mempertimbangkan berapa banyak pakaian yang sebenarnya saya butuhkan sebelum membeli sesuatu," ujarnya.
Prague City Hall melaporkan bahwa setiap warga Ceko membuang rata-rata 10 hingga 12 kilogram tekstil setiap tahunnya.
Mulai tahun 2025, pemerintah kota di Ceko akan diminta untuk memperkenalkan program pengumpulan dan daur ulang terpisah untuk limbah tekstil.
Transisi menuju ekonomi tekstil sirkular akan membutuhkan kolaborasi baru antara produsen, peretail, konsumen, pengolah limbah, dan pemerintah setempat.
Untuk mengatasi isu ini lebih lanjut, Praha menyelenggarakan sebuah konferensi tentang bisnis dan kota sirkular pada Selasa (12/11).
Acara tersebut mempertemukan para ahli dari perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah untuk mengeksplorasi solusi berkelanjutan dalam mengelola dan memanfaatkan kembali limbah tekstil di lingkungan perkotaan.
"Hari ini kami berdiskusi dan akan terus mengeksplorasi cara-cara untuk mendaur ulang limbah tekstil," ungkap Matej Chytil dari Prague City Hall.
"Target kami adalah mengubah limbah ini menjadi produk-produk yang bermanfaat, seperti bahan insulasi atau bahkan pakaian baru."
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024