Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 727 anak di Papua dilaporkan terinfeksi tuberkulosis (TBC) dan 215 diantaranya mengalami resisten terhadap pengobatan yang diberikan kepada pasien.
Kepala Balai AIDS,TBC dan Malaria Dinkes Papua Berry Watori di Jayapura, Kamis, mengatakan 727 anak yang terkena TBC itu tersebar di sembilan kabupaten dan kota.
Baca juga: 1.132 dokter alumni FK Uncen bantu tangani TBC di Papua
Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Jayapura tercatat 291 anak, menyusul Kota Jayapura 214 anak, Kepulauan Yapen 82 anak, Biak Numfor 70 anak, Supiori 21 anak, Keerom 19 anak, Waropen 12 anak, Sarmi 10 anak, dan Kabupaten Mamberamo Raya delapan anak.
Untuk Papua, kata Berry, ditargetkan sebanyak 2.247 anak, sehingga pihaknya terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan anak yang terkena TBC.
Untuk menemukan anak-anak yang mengidap TBC, petugas kesehatan akan ikut memeriksa mereka (anak-anak) bila di rumah ada orang dewasa yang terkena TBC.
Saat menemukan kasus TBC, petugas kesehatan langsung melakukan pemeriksaan, termasuk kepada setiap anak yang ada di dalam rumah tersebut.
Baca juga: Dinkes Jayapura targetkan penemuan 4.000 kasus TB selama 2024
Baca juga: Kabupaten Mappi percontohan sistem pelaporan TBC di Papua
Bila ditemukan, langsung diberi pengobatan, namun banyak di antara pasien TBC yang tidak meminum obat sesuai aturan, sehingga menjadi resisten terhadap obat yang diberikan.
"Kami berharap orang tua yang di dalam keluarganya ada yang sakit TBC meminum obat sesuai dengan aturan, sehingga pengobatan dapat dilakukan maksimal," harap Berry Watori.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024