Beijing (ANTARA) - Satu peribahasa China menyebut "Jiāo dé qí dào, qiānlǐ tónghào, gù yú jiāo qī, jiān yú jīnshí" (交得其道,千里同好,固于胶漆,坚于金石), artinya hubungan yang dibangun dengan pendekatan yang tepat tidak mengenal batas geografi, hubungan itu lebih kokoh dibanding logam dan batu, lebih erat dari rekatan lem.
Pemilihan China oleh Prabowo Subianto sebagai negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan kenegaraan perdana setelah menjadi Presiden ke-8 RI mungkin menjadi pendekatan yang tepat, untuk meningkatkan kerekatan hubungan kedua negara.
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Capital Beijing pada sekitar pukul 18.25 pada Jumat (8/10) disambut oleh Menteri Menteri Pertanian dan Urusan Perdesaan Han Jun.
Tujuan pertama Presiden Prabowo Subianto adalah menuju hotel tempatnya menginap. Di depan hotel, sudah ada sekitar 100 orang Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk para pelajar Indonesia yang belajar di Beijing dan sekitarnya.
"Sudah berapa lama kamu di sini? Belajar apa kamu? Kau dari mana di Indonesia?" tanya Prabowo kepada para pelajar. Tidak ketinggalan ia pun menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan para pelajar tersebut.
Tak hanya mahasiswa dan mahasiswi yang menyambut Prabowo, sejumlah pengusaha besar dari Indonesia juga ikut hadir menyambut.
Di antara deretan pengusaha itu Direktur Utama Bakrie Group Anindya Bakrie, bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid, Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir, pendiri dan Komisaris Utama Barito Group Prajogo Pangestu, pendiri Artha Graha Group Tommy Winata hingga pendiri Arsari Group Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Presiden Prabowo ada di lobi hotel.
"Wah siapa ini?" kata Prabowo sambil tertawa kecil ketika menjabat tangan Hashim.
Setelah berbincang sebentar, Prabowo pun beristirahat karena agenda padat telah menantinya pada Sabtu (9/10).
China yang pertama
Agenda pertama adalah bertemu dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (National People's Congress atau NPC) Zhao Leji yang berlangsung di salah satu ruangan di Balai Besar Rakyat (Great Hall of the People) Beijing.
Great Hall of the People adalah gedung besar dalam kompleks lapangan Tiananmen yang digunakan untuk sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional sebagai badan legislatif tertinggi di China maupun penerimaan tamu negara setingkat kepala pemerintahan dan kepala negara.
"Ini adalah kehormatan bagi saya hari ini bisa diterima di sini. Sebagaimana Anda tahu bahwa ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama saya setelah dilantik sebagai Presiden RI," kata Presiden Prabowo Subianto dalam bahasa Inggris saat bertemu dengan Zhao Leji.
Presiden Prabowo pun mengucapkan terima kasih karena pemerintah China mengirimkan Wakil Presiden Han Zheng sebagai utusan khusus Presiden Xi Jinping saat pelantikannya pada 20 Oktober 2024 di Jakarta.
Ia juga berterima kasih karena Presiden Xi sempat menerima Prabowo saat masih menjadi presiden terpilih pada 1 April 2024 lalu.
Sedangkan Zhao Leji mengatakan kunjungan Presiden Prabowo juga memberikan arti penting bagi hubungan kedua negara.
"Kepada Presiden Prabowo, kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak dan dalam kunjungan kali ini kami sangat menyambut dengan baik. Kunjungan kali ini memperjelas dan meningkatkan semangat demi kemajuan kedua negara dan mempererat hubungan Indonesia-China," kata Zhao Leji.
Seusai pertemuan yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut, Presiden Prabowo Subianto dan rombongan pun menuju ke ruangan lain untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang.
Saat bertemu PM Li, Prabowo kembali menekankan China sebagai negara pertama yang ia pilih untuk dikunjungi, bahkan ketika belum genap sebulan pasca dilantik sebagai Presiden ke-8 RI.
Presiden Prabowo pun menyebut akan ada penandatanganan kontrak bisnis antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai hingga 10 miliar dolar AS, keinginan Indonesia untuk belajar pengentasan kemiskinan dari China serta mengirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar di kampus-kampus di China.
Sementara PM Li Qiang mengungkapkan keinginan China untuk memiliki cetak biru hubungan dengan Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
"Kami percaya pada pemerintahan Indonesia yang baru. Kami juga akan meneruskan kebijakan persahabatan terhadap Indonesia dan mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara China dan Indonesia untuk terus mencapai level yang lebih tinggi," kata PM Li.
Selanjutnya Presiden Prabowo mendatangi Monumen Pahlawan Rakyat di lapangan Tiananmen yang berada di sisi timur "Great Hall of the People" untuk melakukan peletakan karangan bunga (flower tribute) dan kemudian meninggalkan lapangan Tiananmen untuk kembali ke hotel.
Barulah pada pukul 16.20 waktu setempat, Presiden Prabowo kembali ke Great Hall of the People untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Kali ini diterima dengan upacara kenegaraan.
Upacara kenegaraan berlangsung di salah satu ruang besar Great Hall of the People.
Sebelumnya kedua pemimpin negara memperkenalkan delegasi yang ikut. Dari China ada Menteri Luar Negeri Wang Yi, Menteri Sumber Daya Air Li Guoying, Menteri Pertanian Han Jun,
Menteri Administrasi Umum Kepabeanan Yu Jianhua, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal Luo Wen, Menteri Perdagangan Wang Wentao, Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Zheng Shanjie, Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong dan pejabat terkait lainnya.
Sedangkan dari Indonesia hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Selanjutnya ada juga Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Upacara dimulai dengan 21 kali tembakan meriam penghormatan kemudian iringan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya lalu lagu kebangsaan China "March of the Volunteers" yang dibawakan oleh "Central Military Band" dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Saat kedua lagu kebangsaan digemakan, Presiden Prabowo mengangkat tangan memberikan hormat, sedangkan Presiden Xi mengambil sikap berdiri tegak.
Setelah itu, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping melakukan inspeksi pasukan Garda Kehormatan Garnisun Beijing. Setelah barisan tentara, ada barisan sekitar 30 orang anak yang meloncat-loncat dengan membawa bunga serta bendera Indonesia dan China dan berteriak "Selamat datang" dengan bahasa Mandarin.
"Saya menyadari bahwa hari ini adalah Sabtu malam, tetapi Presiden Xi tetap menerima saya dengan upacara kenegaraan," Presiden Prabowo saat mengawali pembicaraan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Xi.
Indonesia, ungkap Prabowo, menganggap China tidak hanya sebagai negara dengan kekuatan kuasa, tetapi juga sebagai peradaban besar. Indonesia-China hidup bersama selama berabad-abad karena budaya serta masyarakat yang saling terkait dari generasi ke generasi.
"China adalah mitra ekonomi strategis Indonesia, investor utama di Indonesia, dan kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan China," tambah Prabowo.
Sedangkan Presiden Xi mengungkapkan China dengan tegas mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan meyakini Indonesia akan tetap berpegang pada jalur pembangunan mandiri dan terus menorehkan prestasi dalam perjalanan mencapai kemakmuran dan modernisasi nasional.
"Pemerintahan Indonesia menyelesaikan transisi pemerintahan dengan lancar dan membuka lembaran baru dalam pembangunan negara, China mendukung hal ini," ungkap Presiden Xi.
Persahabatan tradisional antara China dan Indonesia, menurut Presiden Xi telah tumbuh semakin kuat, apalagi Presiden Prabowo memilih China sebagai negara pertama lawatan kenegaraan, memenuhi janji untuk datang ke Beijing segera setelah dilantik.
Atas dasar persahabatan tradisional dan tujuan modernisasi bersama itu, Presiden Prabowo dan Presiden Xi kemudian menyaksikan penandatanganan tujuh kesepakatan kerja sama bilateral di ruangan berbeda di dalam Great Hall of the People.
Ketujuh kesepakatan itu adalah:
1. Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke China;
2. Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan;
3. Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru;
4. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral;
5. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau;
6. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air; dan
7. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.
Di luar tujuh kesepakatan diumumkan juga ada kesepakatan lain yaitu soal pendanaan makan bergizi gratis "Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia" dan Memorandum of Cooperation (nota kesepahaman) soal keamanan maritim.
Lima pilar
Dalam Pernyataan Bersama antara China dan Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Negara, disebutkan bahwa kedua pemimpin negara mencapai kesepakatan dalam lima pilar yaitu politik, ekonomi, pertukaran masyarakat, maritim dan keamanan.
Pertama, bidang politik, pertemuan tersebut menegaskan fase baru hubungan China-Indonesia sebagai negara berkembang besar yang punya pengaruh global untuk bekerja sama melindungi kepentingan negara-negara berkembang.
Kedua negara juga sepakat ada Mekanisme Dialog 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan mulai pada 2025 sebagai "platform" utama untuk memperluas komunikasi strategis.
Kedua, bidang ekonomi ada sejumlah hal yang terus dikembangkan misalnya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), proyek "Two Countries, Twin Parks", meningkatkan penggunaan mata uang lokal, menyediakan lingkungan bisnis yang kondusif untuk kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.
China mendukung pengembangan Kawasan Industri Kalimantan Utara Indonesia, memanfaatkan potensi kerja sama kendaraan energi baru, baterai lithium, dan produk fotovoltaik, ekonomi digital dan pembangunan hijau ditambah dukungan manajemen bencana, pengentasan kemiskinan, revitalisasi pertanian dan pedesaan.
"China memuji prioritas pembangunan Indonesia yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto seperti inisiatif makanan bergizi gratis, kedaulatan dan ketahanan pangan, kemandirian energi dan siap mendukung Indonesia dalam mewujudkan visi tersebut," demikian disebutkan dalam pernyataan bersama itu.
Ketiga, bidang penguatan masyarakat. China dan Indonesia sepakat untuk memperluas skala studi dua arah dengan menyediakan berbagai jenis beasiswa, memperkuat kerja sama di bidang pengajaran bahasa Mandarin hingga terus mengadakan Forum Media China-Indonesia dan memanfaatkan potensi media baru serta teknologi di bidang kerja sama media massa.
Sedangkan di bidang pariwisata akan lebih banyak langkah kemudahan visa termasuk penerbitan visa multiple-year dan multiple-entry, menambah penerbangan langsung, serta kerja sama di bidang kesehatan termasuk pelatihan tenaga medis dan produksi alat medis serta obat-obatan.
Keempat, di bidang maritim disebutkan kedua negara mencapai pemahaman bersama tentang wilayah klaim tumpang tindih.
Kedua negara sepakat membentuk Komite Pengarah Bersama Antar-Pemerintah dengan prinsip "saling menghormati, setara, manfaat bersama, fleksibilitas, pragmatisme dan berdasarkan konsensus" sehingga melaksanakan secara efektif Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan (DOC), serta penyelesaian awal dari "code of conduct" (COC) demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Kedua negara juga sepakat memanfaatkan Komite Teknis Kerja Sama Maritim Tiongkok-Indonesia (TCM) dan Dana Kerja Sama Maritim Tiongkok-Indonesia untuk penelitian laut, pengembangan maritim, industri perikanan.
Kelima, di bidang militer akan dilakukan perbaikan mekanisme dialog di bidang pertahanan, mengadakan latihan militer bersama termasuk untuk latihan penanggulangan bencana. Tidak ketinggalan kerja sama pemberantasan narkoba, terorisme, kejahatan transnasional, perjudian lintas batas, penipuan telekomunikasi serta kejahatan siber.
Di luar kerja sama antarpemerintah, ada juga kerja sama antar korporasi Indonesia-China senilai total 10,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp159,93 triliun.
Penandatanganan itu dilakukan dalam Indonesia-China Business Forum 2024 pada Minggu (10/11) yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) untuk bidang manufaktur canggih, energi terbarukan, kesehatan, hilirisasi, ketahanan pangan dan keuangan.
Beberapa nota kesepahaman yang ditandatangani adalah antara PT PLN (Persero) dengan SDIC Power Holdings Co., Ltd tentang Kerja Sama Pengembangan Penciptaan dan PT PLN (Persero) dengan PT Huawei Tech Investment tentang Kerja Sama Studi Percepatan Transformasi Digital Pada Industri Ketenagalistrikan.
Selanjutnya PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) sepakat dengan perusahaan energi raksasa asal China Envision Energy International Ltd. (Envision) soal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.
Masih ada Grup GoTo dan dua perusahaan teknologi raksasa asal China, Tencent Cloud dan Alibaba Cloud yang sepakat soal penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia.
Tencent Cloud akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia dengan nilai investasi 500 juta dolar AS sementara Alibaba Cloud membangun infrastruktur lokal di Indonesia telah mendirikan tiga pusat data dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lokal.
Meski dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai tersebut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mempertanyakan kebijakan Indonesia soal "pencapaian kesepahaman mengenai klaim tumpang tindih di laut" apakah termasuk "Nine Dash Lines" yang sebelumnya diklaim China tumpang tindih dengan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Natuna Utara.
Menjawab kritik tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia langsung mengeluarkan pernyataan pers resmi yang menyebut kerja sama tersebut tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim "9-Dash-Lines".
"Indonesia menegaskan kembali posisinya selama ini bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982. Dengan demikian, kerja sama tersebut tidak berdampak pada kedaulatan, hak berdaulat, maupun yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara," demikian dalam pernyataan pers Kemenlu pada Senin (11/11).
Memang sebagaimana peribahasa China lainnya yang menyebut gān guā bào kǔ dì, měi zǎo shēng jīng jí (甘瓜抱苦蒂,美枣生荆棘) dengan terjemahan bebas berarti "Melon yang manis menempel pada batang yang pahit; kurma yang cantik tumbuh di antara duri", tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dalam pemilihan pendekatan hubungan bilateral dua negara.
Namun, dalam pemerintahan baru, sudah selayaknya pemimpin baru membuat arah kebijakan baru hubungan dua negara.
Baca juga: Kemlu tegaskan pernyataan bersama RI-China tak akui klaim China di LCS
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024