Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta nasional Adam Air memastikan penundaan pengoperasian pesawat jenis Airbus A320 dari rencana awal 2007 menjadi 2008, sehingga rencana pembukaan rute regionalnya tertunda. "Akibatnya sejumlah rencana pembukaan rute regional seperti ke Kualalumpur, Perth dan Kamboja harus tertunda juga," kata Direktur Komunikasi Adam Air, Dave Laksono, saat dihubungi Jakarta, Rabu pagi. Dave mengaku penundaan pengiriman pesawat A320 pada awal 2007 akibat ketidaksiapan Airbus mengirimkan pesanan Adam Air sebanyak 30 unit A320 mulai awal 2007 secara bertahap. "Airbus siap mengirimkan mulai awal 2008. Jadi, semuanya (rencana ekspansi, red) terpaksa tertunda juga. Pada awal 2007, kami hanya menyelesaikan pembayaran pertama dari pemesanan itu," kata Dave. Dave tak bersedia merinci berapa nilai pembayaran yang dimaksud. Adam Air pada awal tahun ini telah berkomitmen membeli 30 unit A320 mulai awal 2007 untuk memperbaharui operasional sekitar 20 armadanya yang didominasi oleh Boieng 737 series. Akibatnya, lanjut Dave, manajemen tetap memutuskan untuk membuka rute baru regional meski realisasi terlambat dari rencana semula yakni untuk ke Kuala Lumpur yang dijadwalkan akhir tahun ini menjadi awal tahun depan. "Destinasi baru regional ke KL (Kualalumpur), terpaksa dengan 737-400. Sekarang semuanya, termasuk perizinan dan kantor cabang baru di sana, sedang diurus," kata Dave. Namun, Dave menegaskan penundaan operasional armada dengan A320 tersebut, tidak berarti mengurangi minat Adam Air untuk menggunakannya. Dave juga memastikan rencana penambahan 12 armada baru dengan Boeing 737 300, 400 dan 500, bahkan tak menutup kemungkinan seri lain seperti New Generation (NG) akan tetap dilakukan tahun depan. "Hingga akhir tahun ini armada kami 22 unit dan tahun depan ada rencana menambah 12 unit lagi sehingga total penumpang yang bisa diangkut tahun depan bisa 15 juta atau meningkat dari target tahun ini 7 juta penumpang," kata Dave. Penambahan armada tahun depan itu, tambah Dave, juga untuk mengganti enam unit B 737-200 yang kontraknya sudah selesai dan tidak diperpanjang lagi. Rugi asap Terkait dengan Angkutan Lebaran 2006, Dave menjelaskan pada tahun ini Adam Air memfokuskan 16 penerbangan tambahan dengan 15 ribu tempat duduk per hari. "Tahun lalu kami hanya menambah 14 penerbangan tambahan, tetapi tahun ini kita tingkatkan karena permintaan trennya meningkat," kata Dave. Namun, Adam Air bersiap menanggung kerugian karena sekitar 10 penerbangan per hari untuk kota tujuan Jambi, Pontianak dan Pekanbaru hingga 19 Oktober 2006, dibatalkan karena adanya bencana asap. "Prediksi kerugian kami sebesar Rp3 miliar lebih," kata Dave. PT AdamAir SkyConnection sebagai pemilik Adam Air yang berkiprah sejak awal 2002 ini hingga kini telah mengoperasikan 20 pesawat dan 35 kota tujuan di Indonesia, termasuk Penang Malaysia dan Singapura. Tingkat isian penumpangnya pada tahun lalu rata-rata mencapai 85-87 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2006