Ia mengemukakan Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan yang memiliki kontribusi besar bagi perjuangan bangsa namun masih banyak yang belum terdata atau dikenal publik.
"Harus kerja keras untuk dinarasikan, jadi memang pahlawan nasional yang perempuan itu sebenarnya banyak banget tapi mungkin belum terdata," katanya saat ditemui di sela acara "Pertemuan Dialog Nasional Para Pemangku Kepentingan Layanan PPPA di 11 Daerah Ploting" di Jakarta, Kamis.
Dengan upaya pengenalan serta pendataan, pihaknya akan mendorong lebih banyak tokoh perempuan pejuang yang diangkat menjadi pahlawan nasional.
Baca juga: Akademisi: Dokumentasi rekam jejak pahlawan perempuan masih minim
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memperkenalkan tiga tokoh perempuan yang dinilai layak untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Mereka, yakni Ratu Ageng Tegalrejo, SK Trimurti, dan RA Soetartinah.
Ratu Ageng Tegalrejo yang merupakan istri Sultan Hamengkubuwono I. Ia membentuk Korps Srikandi Kesultanan yang berjuluk Prajurit Esti Langenkusumo, suatu pasukan yang memperkuat perjuangan Pangeran Diponegoro. Ratu Ageng juga mengasuh Pangeran Diponegoro, cicitnya yang merupakan putra Sultan Hamengkubuwono III.
Selain itu, SK Trimurti merupakan wartawan, aktivis buruh, serta Menteri Perburuhan pertama. Ia pejuang kemerdekaan yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Perjuangan Kemerdekaan, Mahaputera, serta Perintis Kemerdekaan.
Selain itu, RA Soetartinah yang merupakan istri Ki Hajar Dewantara. Ia merintis organisasi Wanita Taman Siswa untuk bisa membantu fokus pendidikan bagi kalangan perempuan. Ia juga menggantikan suaminya sebagai pemimpin dari Pemimpin Umum Persatuan Taman Siswa sampai dengan wafat.
Baca juga: Komnas kenalkan tiga tokoh perempuan yang dinilai layak jadi pahlawan
Baca juga: Nama-nama pahlawan wanita Indonesia
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024