Shenzhen (ANTARA) - Total kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) China, termasuk unit-unit yang beroperasi, sedang dibangun, dan telah mendapatkan persetujuan resmi, menduduki peringkat pertama di dunia.
Menurut China Energy Research Society (CERS), Negeri Tirai Bambu ini memiliki 58,08 juta kilowatt unit PLTN yang telah beroperasi, dan 55,05 juta kilowatt unit PLTN yang telah mendapat persetujuan resmi atau sedang dalam tahap pembangunan, menjadikan total kapasitasnya tertinggi di dunia.
Data tersebut dipaparkan oleh Presiden CERS Shi Yubo dalam Konferensi Pengembangan Energi Nuklir Berkualitas Tinggi China ketiga di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, yang berlangsung dari Senin (11/11) hingga Rabu (13/11) pekan ini.
Shi menambahkan bahwa sangat penting untuk berfokus pada pembentukan kekuatan produktif berkualitas baru serta mempromosikan pengembangan sektor energi nuklir yang berkualitas tinggi.
Menurut Huang Xuenong, seorang pejabat senior di Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China, output PLTN China mencapai 430 miliar kilowatt-jam (kWh) pada 2023, menyumbang lebih dari 13 persen dari total output pembangkit energi bersih negara itu, yang mencapai sekitar 3,1 triliun kWh.
Konferensi yang diselenggarakan oleh CERS bersama China General Nuclear Power Group ini diikuti oleh 1.200 lebih perwakilan dari departemen pemerintah, lembaga penelitian, asosiasi industri, dan perusahaan di sektor energi nuklir, yang terlibat dalam diskusi tentang prospek pengembangan tenaga nuklir, kedokteran nuklir, fusi nuklir, strategi pengembangan energi nuklir, dan digitalisasi energi nuklir.
Pameran Inovasi Industri Energi Nuklir Internasional Shenzhen (Shenzhen International Nuclear Energy Industry Innovation Expo) juga diselenggarakan berbarengan dengan konferensi tersebut pekan ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024