Banyuwangi (ANTARA News) - Puncak arus balik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali diprediksi terjadi pada H+5 Lebaran atau Sabtu (2/8) karena pegawai swasta dan pemerintah sudah mulai masuk kerja pada Senin (4/8).
"Peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan yang memadati Pelabuhan Ketapang sudah terasa sejak Kamis (31/7) hingga hari ini dan.........masih berjalan lancar," kata Manajer Operasional PT Indonesia Ferry ASDP Ketapang, Saharudin Kotto, Jumat.
Menurut dia, sebagian besar penumpang pada arus balik biasanya memilih menyeberang ke Bali pada malam hari sehingga kepadatan diperkirakan akan meningkat pada Jumat malam dan Sabtu malam (2/8).
"Rata-rata per harinya penumpang yang diseberangkan dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk diprediksi mencapai 38 ribu lebih selama puncak arus balik yang diprediksi pada Sabtu (2/8) hingga Minggu (3/8)," paparnya.
Untuk mengantisipasi puncak arus balik tersebut, pihak pelabuhan akan menyiapkan "kantong-kantong" parkir untuk mengurai kemacetan di area pelabuhan, serta menambah loket penjualan tiket.
"Jumlah armada feri yang beroperasi juga akan ditambah karena beberapa hari lalu dioperasikan sekitar 20-22 kapal. Apabila terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, maka kapal yang dioperasikan sebanyak 36 feri," tuturnya.
Ia berharap cuaca dan gelombang laut tenang di perairan Selat Bali sehingga pelayaran lancar.
Pihak ASDP Ketapang menyiagakan sebanyak 44 armada kapal untuk melayani penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran 2014, namun dari jumlah tersebut yang dioperasikan maksimal hanya 36 armada.
"Aktivitas bongkar muat kapal juga akan dipercepat dari 15 menit menjadi 10 menit untuk menghindari antrean panjang dan kemacetan di Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk," katanya.
Sementara salah seorang pemudik, Agus Riyadi, mengatakan bahwa ia bersama istri dan anak-anaknya akan kembali ke Pulau Bali pada Sabtu (2/8) malam karena harus kembali bekerja pada Senin (4/8).
"Kepadatan arus balik di jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk tidak bisa dihindari dan hal itu wajar terjadi setiap momentum Lebaran," kata warga Jember itu.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014