Bagi mereka yang berjuang dengan kelebihan berat badan, mengontrol tekanan darah menjadi lebih krusial untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Dikutip dari Medical Daily, Kamis, peneliti kini menyarankan bahwa suplemen vitamin D bisa menjadi cara yang efektif dan sederhana untuk menurunkan tekanan darah pada orang dewasa lanjut usia yang memiliki obesitas.
Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung, penyakit imunologis, infeksi, dan kanker.
Baca juga: Ahli gizi ingatkan agar lansia batasi asupan GGL
Namun, belum diketahui bagaimana suplementasi dapat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the Endocrine Society, peneliti menguji efek pemberian vitamin D dengan dosis 600 IU atau 3.750 IU per hari selama satu tahun pada 221 orang dewasa lanjut usia dengan obesitas. Para peserta juga diberikan 250 mg kalsium sitrat.
Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 3,5 mm Hg dan penurunan tekanan darah diastolik sebesar 2,8 mm Hg.
Namun, ketika membandingkan kedua kelompok tersebut, dosis tinggi vitamin D tidak menunjukkan manfaat tambahan.
Baca juga: Cara mengukur lemak tubuh yang mudah
Peneliti juga mencatat bahwa orang yang paling banyak mendapatkan manfaat adalah mereka yang memiliki obesitas dan kadar vitamin D yang rendah.
"Vitamin D dan kalsium menurunkan SBP (tekanan darah sistolik) dan DBP (tekanan darah diastolik) pada individu lansia yang kelebihan berat badan, tetapi lebih banyak tidak selalu lebih baik. Efek ini terlihat pada individu dengan BMI lebih dari 30, pada pasien hipertensi, dan tampaknya sebagian besar tidak tergantung pada dosis," tulis para peneliti.
Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan asupan harian 600 International Units (IU) vitamin D.
Baca juga: PERSAGI: Edukasi tentang obesitas perlu sejalan dengan kontrol GGL
"Studi kami menemukan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan tekanan darah pada subkelompok tertentu seperti orang tua, orang dengan obesitas, dan mungkin mereka yang memiliki kadar vitamin D rendah. Dosis tinggi vitamin D dibandingkan dengan dosis harian yang direkomendasikan oleh IOM tidak memberikan manfaat kesehatan tambahan," kata penulis studi, Dr. Ghada El-Hajj Fuleihan, dalam siaran pers.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D, para ahli menyarankan untuk melakukan tes darah untuk memeriksa apakah kekurangan vitamin tersebut. Selain itu, penting untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai dosis yang tepat sesuai kebutuhan spesifik.
Untuk hasil yang optimal, suplementasi sebaiknya selalu dikombinasikan dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan manajemen berat badan yang efektif.
Baca juga: Kiat lakukan diet sehat bagi penderita obesitas
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024