Labuhanbatu, Sumut (ANTARA News) - Pemkab Labuhanbatu, Sumatera Utara, berjanji akan meninjau keberadaan "tangkul" atau patok pengikat kapal yang menjadi penyebab terbaliknya sebuah boat dengan belasan korban tewas di Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Rabu (30/7).
"Ya, akan ditinjau di mana titik lokasinya," kata Wakil Bupati Labuhanbatu Suhari Pane dihubungi Antara, saat menjenguk keluarga korban di Labuhan Bilik, Kecamatan Panai Tengah, Kamis malam.
Biasanya, katanya, tangkul yang berfungsi sebagai pengikat tali boat nelayan ketika bersandar untuk mengangkut hasil tangkapan ikan, berada di pinggiran perairan.
Sebab informasi diterimanya, boat nelayan bermuatan 48 orang itu terguling setelah menabrak tangkul akibat perairan berkabut. "Jangan-jangan banyak seperti itu," ujarnya.
Sebaiknya, tambah Suhari Pane, tidak ada halangan apapun di wilayah lajur transportasi di perairan. "Maka akan ditinjau, tangkul itu di pinggir atau di lintasan boat," ujarnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar, mendukung peninjauan keberadaan tangkul, sekaligus melihat apakah memiliki izin operasional kapal-kapal besar.
"Harus itu, karena ada batasan kapal atau boat yang boleh mencari ikan, termasuk jarak tempuhnya dari bibir pantai. Kita sepakat untuk itu," tegasnya. (JKG/T007)
Pewarta: Joko Gunawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014