"Ada 13 korban tewas yang sudah ditemukan dan satu orang bayi belum diketahui identitasnya," kata Koordinator Aliansi Penyelamat Indonesia (API) Kecamatan Panai Hilir, Taufik Nasution kepada Antara, Kamis malam.
Dia menerangkan, awalnya boat yang biasa dibawa mencari ikan ini berangkat dari Dusun Air Hitam, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara sepulang berlebaran dan akan kembali ke Sei Berombang.
Malam itu kabut menyelimuti perairan Sei Berombang sehingga boat berputar-putar di perairan yang dekat dengan perairan laut lepas itu.
"Akibatnya, minyak yang biasanya cukup jadi habis, ditambah lagi situasi berkabut. Saat itulah tiba-tiba boat menabrak tiang tangkul yang biasanya digunakan untuk mengikat tali kapal ikan ketika bersandar di tengah laut," katanya.
Taufik menjelaskan, korban tewas yang telah ditemukan adalah Maisaroh (23), Imay (16) keduanya warga Tanjung Balai, Rini (6), Vira 3 bulan, Uteh (65), Putri (5) dan Farel (3) semuanya warga Labuhan Bilik, Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu.
Selanjutnya, Bulan (2), Ridwan (3), Minah (11), M Ridwan 7 bulan, Neri (5) dan Hanafi (4) yang semuanya warga Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. serta seorang bayi yang belum diketahui identitasnya.
Aida Azru (2), Zainul Akbar (11), Ilma Malni (14), Afni (17), Tiara (10), Husin (6) seluruhnya warga Sei Berombang dan Pisa (7) warga Labuhan Bilik, Kabupaten Labuhanbatu hingga kini belum ditemukan.
"Selain yang ditemukan meninggal dunia dan yang belum ditemukan itu, 28 orang sudah selamat. Total penumpang diperkirakan 48 orang," sebut Taufik.
Pewarta: Joko Gunawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014