Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mempermudah akses data bagi korban erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menyalurkan hak suaranya di Pilkada Serentak 2024.

"Tadi saya juga minta secara langsung kepada Dukcapil untuk memudahkan. Artinya ketika dokumen-dokumen kependudukannya itu rusak atau hilang, maka bisa dimudahkan, disederhanakan hanya dengan menggunakan biodata saja," kata Bima saat ditemui awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Dukcapil hanya membutuhkan biodata masyarakat yang menjadi korban erupsi.

Oleh karena itu, Dukcapil harus melayani dan menyediakan apa yang dibutuhkan pemilih agar datanya dikoordinasikan kepada KPU daerah untuk digunakan di TPS.

"Tapi tentu semua nanti harus dikoordinasikan lagi dengan teman-teman Bawaslu agar semua tetap sesuai," tambahnya.

Bima mengatakan status tanggap darurat Gunung Lewotobi sampai 31 Desember 2024. Dengan adanya status ini, dia tak menutup kemungkinan segala sesuatu yang berbeda ini pasti akan ada penyelesaian yang dimungkinkan dan dibenarkan secara undang-undang.

Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut yang kini masih menyandang status Level IV atau Awas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga: KPU akan konsultasi skenario pilkada di NTT pada 20 November
Baca juga: Kemendagri segera tunjuk Pjs. Gubernur Kalsel pengganti Sahbirin Noor
Baca juga: Mendagri: Kolaborasi dan tindakan proaktif antisipasi potensi kerawanan pilkada

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024