Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, menyusul peningkatan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif, yakni melalui vaksinasi.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso, anak-anak lebih rentan terkena penyakit menular karena kontak erat selama hampir 24 jam bersama dengan teman-teman di sekolah atau di asrama, sehingga risiko penularan penyakit menular lebih tinggi.

"Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah yaitu Mumps, Varicella, Hepatitis A, dan Hand Foot Mouth Disease. Penyebaran penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses belajar mengajar," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Piprim mengingatkan, anak-anak yang terinfeksi tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan, tetapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Bahkan, katanya, ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena Kejadian Luar Biasa, yang tentunya dapat mengganggu proses belajar anak.

Selain itu, katanya, anak-anak yang sakit seperti Hepatitis A dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama hingga beberapa minggu dan ini amat mengganggu proses belajarnya.

"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Dengan vaksinasi, anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya. Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi," katanya.

IDAI pun meminta Pemerintah dan lembaga kesehatan terus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan Perilaku Hudup Bersih Sehat (PHBS). Dia menambahkan, pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah harus diperkuat, termasuk penyuluhan tentang manfaat vaksinasi dan penerapan PHBS.

Selain itu, katanya, kerjasama dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi, menerapkan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kesehatan anak tetap terjaga.

"Pencegahan wabah penyakit di sekolah dan asrama sangat bergantung pada upaya vaksinasi yang efektif. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman," dia menuturkan.

Baca juga: IDAI: Atasi faktor risiko secara simultan guna cegah pneumonia anak
Baca juga: Kiat IDAI cegah anak terkena gondongan dan cacar air, apa saja?
Baca juga: IDAI minta Kemenkes masifkan sosialisasi jadwal vaksin MMR-Varicella

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024