"Kami melihat para penerima beasiswa benar benar menunjukkan daya juang dan potensi mereka. Luar biasa hasilnya," ucap Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PHR Pandjie Galih Anoraga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Program itu, lanjut Pandjie, bisa berjalan dengan baik karena PHR sangat terbantu oleh beragam program menarik yang dijalankan Universitas Pertamina. Proses pemilihan pun berjalan sangat ketat dan benar-benar terjaga.
"Hal ini membuat PHR sangat percaya diri akan integritas seleksi dan menjawab ekspektasi para pemangku kepentingan," katanya.
Baca juga: PHR harap penerima beasiswa 2024 raih prestasi akademik-nonakademik
Di sisi lain, Pandjie berpesan agar para mahasiswa, khususnya penerima beasiswa dapat memaksimalkan segala fasilitas yang disediakan di Universitas Pertamina. Para mahasiswa juga diharapkan memiliki mimpi yang luas di masa depan. Tidak hanya menargetkan bekerja di Pertamina saja, namun memiliki mimpi yang lebih luas lagi.
"Tantangan ke depan itu tidak lagi berkompetisi sesama kalian. Namun, warga negara dunia," ungkapnya.
PHR sebelumnya mendampingi SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melakukan monitoring dan evaluasi program pengembangan masyarakat (PPM) oleh PHR yang berlangsung di Kampus Universitas Pertamina, Jakarta, Jumat (8/11).
Diketahui, sebagai anak perusahaan di bawah naungan subholding upstream, PHR terus berkomitmen secara konsisten melalui Program Beasiswa Prestasi PHR dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) Riau yang mumpuni dan berdaya saing. Sekaligus, wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR, yakni pilar pendidikan.
Pandjie menjelaskan kunjungan itu untuk mengetahui perkembangan para penerima beasiswa Prestasi PHR batch 1 dan 2.
Baca juga: Beasiswa PHR siapkan siswa terpilih tempuh S1 di Universitas Pertamina
PHR menilai para penerima beasiswa batch 1 telah menjalankan perkuliahan selama setahun dan perkembangannya sangat baik. Tercermin dari hasil indeks prestasi kumulatif (IPK) terbaru, di mana ada mahasiswa memiliki IP 4,00.
Senada, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan kunjungan kali ini ingin melihat langsung bagaimana perkembangan adik-adik mahasiswa. Pasalnya, sebagai orang-orang terpilih melalui proses seleksi ketat, ia berpesan agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang didapat.
"Saya paham Jakarta 'keras', tetapi kalian harus menaklukkan culture shock. Ingat, keluarga di Riau menitipkan amanah," katanya.
Kemudian, setelah menjalani aktivitas, ia ingin agar mereka berbaur dengan penerima beasiswa lain dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini penting untuk membuka keterampilan berkomunikasi.
Sementara itu, President Director Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari menyebut pihaknya akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa penerima beasiswa. Misalnya, mendampingi mahasiswa, mulai dari menghadapi culture shock hingga mendapatkan hasil akademis yang maksimal.
Terlebih, para penerima beasiswa juga terdapat program pengembangan kapasitas dan Aksi Sobat Bumi, di mana mereka memiliki visi untuk peduli lingkungan. Selain itu, juga melalui Desa Energi Berdikari, mereka dilibatkan dalam beberapa proyek.
"Kalau misalnya nanti ada hal-hal dan program lain yang menjadi perhatian bersama bisa kita diskusikan dan kembangkan demi hasil yang maksimal di masa mendatang," ujarnya.
Sebagai informasi, Program Beasiswa Prestasi PHR merupakan program bantuan beasiswa penuh untuk jenjang pendidikan S1 dan S2 kepada putra/putri terbaik Riau, khususnya, yang berasal dari tujuh kabupaten/kota wilayah operasi PHR.
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan tempati posisi teratas produsen minyak nasional
Baca juga: PHR mengoptimalkan pemboran migas di lapangan Bangko hemat biaya
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan berikan beasiswa untuk 10 pelajar Riau
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024