diperlukan penataan secara menyeluruh antara pemerintah pusat, provinsi, swasta, serta kelompok masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menyatakan akan memakai pendekatan holistik untuk membawa Jakarta lebih maju sehingga setara dengan kota-kota modern yang ada di dunia.

Menurut dia, pembangunan tidak bisa dilihat hanya dari kacamata infrastruktur, tapi juga dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan pelestarian lingkungan hidup.

Baca juga: Pemprov DKI gandeng BMKG antisipasi banjir saat Pilkada 2024

"Dalam membangun, setengahnya ide pemimpin dan setengahnya lagi masukan dari warga. Pasangan RIDO punya pengalaman mengurus warga masyarakat, tapi kami bukan lantas merasa paling tahu. Justru kebalikannya, pengalaman panjang Ridwan Kamil-Suswono membuat kami sangat terbuka akan masukan warga," kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil saat blusukan di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu.

Oleh karena itu, dia kembali blusukan di beberapa kawasan padat penduduk di Jakarta Utara untuk menggali problematika setempat guna memastikan program yang dirancang pasangan Ridwan-Suswono (RIDO) sudah tepat sasaran dan membuat penyesuaian agar warga dapat merasakan manfaat yang sebesar-besarnya.

Baca juga: Puskesmas kelurahan di Jakbar kawal kesehatan KPPS saat Pilkada

"Saat sapa warga di Muara Angke, banyak nelayan yang meminta kemudahan akses BBM serta bantuan peralatan. Ini menjadi perhatian khusus bagi kami karena banyak orang lupa bahwa di metropolis seperti Jakarta ini, tidak sedikit yang melaut tangkap ikan, kerang, cumi dan lainnya," katanya.

Beberapa aspek yang menjadi perhatiannya, antara lain terkait perumahan layak huni, akses air bersih, serta pendidikan dan kesehatan. Hal ini mengingat tingginya tingkat kepadatan penduduk serta abrasi air laut di beberapa wilayah di Jakarta Utara.

"Dengan krisis iklim, warga Jakarta yang tinggal di wilayah pesisir dan sekitarnya menjadi paling terpengaruh. Presiden Prabowo merencanakan pembangunan dinding laut raksasa (giant sea wall), sehingga penting sekali bila Pemprov Jakarta dipimpin oleh gubernur yang satu frekuensi. Biarpun namanya wall, bukan lantas membangun tembok besar yang panjang, tapi kesatuan ekosistem yang mereduksi ancaman kenaikan air laut dan abrasi. Hutan mangrove serta keterlibatan nelayan masuk di dalam ekosistem tersebut,” ucap Kang Emil menguraikan.

Baca juga: Penanganan banjir jadi materi debat ketiga Pilkada Jakarta

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan penataan secara menyeluruh antara pemerintah pusat, provinsi, swasta, serta kelompok masyarakat.

"Dengan blusukan seperti ini, kita bisa menangkap aspirasi warga serta mendengar secara langsung problematika mereka. Dengan begitu, kita bisa wujudkan Jakarta yang berkeadilan," ucapnya.

Berbekal pengalaman memimpin kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil optimistis bahwa Jakarta di bawah kepemimpinannya bisa menjadi kota yang bukan hanya modern di infrastruktur, tapi juga ramah dan memanusiakan warga dari segala golongan.

Apalagi, didukung pengalaman pasangan cawagub Suswono sebagai mantan menteri pertanian dan mantan wakil ketua Komisi IV DPR RI yang mengurusi lingkungan hidup, kehutanan, dan kelautan.

"Program kredit tanpa agunan, pasar murah, festival kelurahan-kecamatan, kemudahan nelayan mengakses BBM menjadi langkah-langkah afirmatif yang dibutuhkan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. KJP Plus, berantas stunting, peningkatan pelayanan kesehatan, akses air bersih, pengurangan polusi dan banjir, dan lainnya menjadi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kualitas hidup serta investasi SDM unggul di masa depan," ujar Kang Emil.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan paslon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta, yang digelar 27 November 2024.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024