Taiyuan (ANTARA) - Museum yang memiliki koleksi peninggalan budaya yang berasal dari 3.900 hingga 4.300 tahun lalu dibuka untuk umum pada Selasa (12/11) di wilayah Xiangfen, China utara.

Museum tersebut memberikan gambaran tentang awal pembentukan negara China dan kompleksitas hubungan sosial.

Berlokasi di dataran tinggi loess di wilayah Xiangfen, Provinsi Shanxi, China utara, Museum Situs Taosi dibangun di tepi barat laut situs peninggalan Taosi setelah pekerjaan arkeologi dilakukan selama 46 tahun.

Diyakini bahwa situs Taosi kemungkinan besar adalah reruntuhan ibu kota pada periode pemerintahan Yao dan Shun, dua kaisar bijaksana yang berkuasa lebih dari 4.100 tahun silam.

Di museum tersebut, pengunjung dapat berinteraksi dengan meja pasir untuk melihat peta kota yang mencakup kawasan seluas lebih dari 2,8 juta meter persegi.

Perbedaan antara istana penguasa dan tempat tinggal rakyat jelata dengan jelas memperlihatkan adanya sistem hierarki di kota tersebut.

Sebanyak 230 buah atau set peninggalan budaya yang menunjukkan kebudayaan dan kehidupan penduduk zaman dahulu dipamerkan di museum tersebut, termasuk barang-barang tembikar, giok, batu, dan tembaga.

Museum itu juga memamerkan relik yang menurut beberapa pakar kemungkinan memiliki kaitan dengan observasi astronomi dan pencatatan waktu (timekeeping).

"Temuan-temuan ini menggambarkan fase penting baru dalam pembentukan dan perkembangan peradaban China," kata Yan Yalin, direktur departemen arkeologi di Administrasi Warisan Budaya Nasional (National Cultural Heritage Administration/NCHA) China.

Para pakar mengatakan bahwa Taosi mencerminkan karakteristik awal dari suatu komunitas negara, yang mengindikasikan secara awal struktur dinasti selanjutnya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024