Seoul (ANTARA) - Wadah pemikir (think tank) yang dikelola pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (12/11) merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi negara Asia Timur tersebut untuk tahun ini sebesar 0,3 poin persentase.

Produk domestik bruto (PDB) riil, yang disesuaikan dengan inflasi, diproyeksikan akan tumbuh 2,2 persen pada 2024, menurut Institut Pembangunan Korea (Korea Development Institute/KDI).

Angka tersebut turun 0,3 poin persentase dibandingkan estimasi sebelumnya yang diumumkan tiga bulan lalu.

KDI menurunkan proyeksi pertumbuhannya sebesar 0,1 poin persentase masing-masing pada Mei dan Agustus.

Proyeksi KDI tersebut lebih rendah dari kenaikan 2,5 persen yang diproyeksikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

PDB riil Korea Selatan tumbuh 0,1 persen pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan tiga bulan sebelumnya setelah terkontraksi 0,2 persen pada kuartal kedua.

Proyeksi pertumbuhan untuk tahun depan juga diturunkan 0,1 poin persentase menjadi 2,0 persen.

Harga konsumen diproyeksikan naik 2,3 persen pada 2024, sebelum mencapai 1,6 persen pada 2025, turun di bawah target inflasi jangka menengah bank sentral Korsel sebesar 2 persen.

Jumlah lapangan kerja diperkirakan naik 180.000 tahun ini, yang kemudian akan naik sebanyak 140.000 lapangan kerja pada tahun depan.

Ekspor diperkirakan meningkat 8,8 persen pada 2024 dan 1,8 persen pada 2025, sementara konsumsi swasta diproyeksikan naik 1,3 persen tahun ini dan 1,8 persen tahun depan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024