Menyoroti keanggotaan baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang kini mencakup Finlandia dan Swedia, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menggarisbawahi peran kepemimpinan AS dalam membantu Ukraina bertahan.
“Berkat kepemimpinan Amerika, Ukraina mampu bertahan dan Rusia tidak menang,” kata Rutte kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang sedang berkunjung ke markas NATO di Brussels, dalam salah satu kunjungan terakhirnya sebagai Menlu AS.
Rutte juga memperingatkan ancaman baru, khususnya keterlibatan Korea Utara dalam konflik Ukraina.
“Saat ini kita melihat adanya aktivitas tentara Korea Utara di Ukraina, dan ini memiliki konsekuensi,” katanya, merujuk pada bahaya yang ditimbulkan oleh kehadiran tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia.
“Tentara Korea Utara ini menambah ancaman bagi Ukraina dan meningkatkan potensi Putin untuk melakukan kerusakan,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa dukungan Rusia untuk Korea Utara “menimbulkan ancaman tidak hanya bagi kawasan Eropa NATO tetapi juga bagi wilayah AS, Korea Selatan, dan Jepang.”
Blinken menanggapi kekhawatiran ini dan menekankan perlunya respons global yang bersatu terhadap tantangan yang semakin meningkat.
“Kita semakin melihat bahwa keamanan di berbagai wilayah ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan,” ungkap Blinken, merujuk pada situasi keamanan yang saling terkait di kawasan Euro-Atlantik, Indo-Pasifik, dan Timur Tengah.
Angin Perubahan di Washington
Blinken juga menyoroti kemitraan yang semakin kuat antara NATO dan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik serta upaya aliansi dalam mengamankan sumber daya pertahanan.
“Hari ini kami mengadakan diskusi yang sangat produktif mengenai dukungan berkelanjutan kami untuk Ukraina menghadapi agresi Rusia yang terus berlangsung,” ujar Blinken.
Ia menambahkan, “Kami akan terus melakukan hal tersebut dan juga memperkuat semua yang kami lakukan untuk Ukraina.”
Kedua pemimpin juga menyerukan agar NATO terus meningkatkan kemampuan pertahanannya, terutama mengingat ketegangan global yang semakin meningkat.
Blinken juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy di Brussels, sebelum melanjutkan kunjungan ke Peru dan Brasil.
Kunjungan Blinken ini berlangsung kurang dari dua bulan sebelum Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden AS, dengan menteri luar negeri yang baru.
Trump telah lama menunjukkan skeptisisme terhadap aliansi NATO dan juga menyatakan kemungkinan AS akan menghentikan bantuan kepada Ukraina.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Panglima AB Ukraina keluhkan situasi di medan perang yang memburuk
Baca juga: NATO kecam Rusia, Korut karena perluas perang di Ukraina
Baca juga: NATO: Pengiriman pasukan Korut ke Rusia ancaman bagi keamanan global
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024