Dalam pendidikan numerasi itu kan ada lima lingkup...Nah ini nanti sangat besar pengaruhnya ketika peserta didik masuk usia dewasa

Jakarta (ANTARA) - Akademisi sekaligus pegiat kurikulum pendidikan Zulfikri Anas mengatakan pendidikan numerasi pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat mengasah logika peserta didik untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada masa depan.

“Dalam pendidikan numerasi itu kan ada lima lingkup yang harus diajarkan sejak dini, mulai dari bilangan, geometri, pola, analisis data, serta pengukuran. Nah ini nanti sangat besar pengaruhnya ketika peserta didik masuk usia dewasa,” kata Zulfikri dalam webinar bertajuk "Transisi PAUD ke SD Membangun Jembatan Pendidikan Berkesinambungan" di Jakarta pada Rabu.

Menurutnya, konsep dasar pendidikan numerasi, termasuk pendidikan matematika ialah menyingkirkan ketidakpastian, subjektivitas, serta pengelolaan emosi dengan cara mengidentifikasi, mengelompokkan, hingga mengurutkan soal, sebelum akhirnya mengambil langkah untuk mengurangi menambahkan, mengalikan, atau membagikan angka.

Sementara pendidikan numerasi di tingkat PAUD, kata dia, dimulai dengan mengenali dan memahami berbagai informasi di sekitar peserta didik yang diterima secara lisan, tulisan, maupun dengan media alat bantu.

Baca juga: Kemendikdasmen: Pendidikan numerasi PAUD fondasi masuk SD

Oleh karena itu contoh cakupan aktivitas belajar numerasi di tingkat PAUD dapat meliputi pengenalan lingkup pola dengan mengajak peserta didik merapikan dan mengurutkan buku atau mainan ke dalam kategori tertentu setelah selesai sesi pembelajaran.

Selain itu, kata dia, contoh aktivitas lainnya ialah mengenali bentuk bidang konkret dalam berbagai benda yang ditemui setiap hari dan mengelompokkannya ke dalam satu kategori.

Pada gilirannya, ia mengatakan kemampuan tersebut akan sangat bermanfaat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan sehari-hari.

Ia menilai peserta didik yang memasuki usia dewasa kerap kali stres ketika menghadapi berbagai persoalan dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, hingga mengurutkan sumber permasalahan, yang merupakan bagian dari aktivitas pendidikan numerasi di tingkat PAUD.

Baca juga: Aplikasi Sekolah Enuma tingkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak
Baca juga: Literasi dan numerasi dalam transformasi dunia pendidikan Indonesia

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024