Washington, DC (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, mengundang Duta Besar RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat, bersama sejumlah duta besar lainnya, termasuk dari negara-negara anggota Konferensi Islam (OKI), untuk berbuka puasa di Gedung Putih, Senin (16/10). Dalam acara buka puasa yang diadakan oleh Bush dan istrinya Laura untuk keenam kalinya itu, Dubes Sudjanan mendapat kehormatan duduk berdampingan dengan Presiden Bush. Sudjadnan juga duduk satu meja dengan Duta Besar Malaysia, Belanda dan Denmark. "Acara tersebut saya lihat sebagai upaya Pemerintah AS untuk mendekatkan diri dengan negara-negara Islam maupun negara dengan mayoritas penduduk Islam. Acara ini saya nilai pula sebagai bentuk ungkapan bahwa AS adalah negara yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama dan umat Islam serta melihat agama dan umat Islam sebagai bagian dari masyarakat AS yang pluralistik", demikian kata Dubes Sudjadnan kepada ANTARA di Washington, DC. Presiden Bush, menurut Dubes Sudjadnan, menyampaikan salamnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan memuji peran serta Indonesia dalam upaya menjembatani perbedaan antar agama yang semakin memprihatinkan. Dubes Sudjadnan pada acara itu menyampaikan terima kasih kepada pemerintah AS yang telah ikut mendukung Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2007-2008. Acara buka bersama yang berlangsung selama tiga jam itu diisi Bush dengan pembicaraan seputar masalah perdamaian di Palestina. Bush menegaskan terbentuknya negara Palestina merupakan tujuan besar politik luar negeri AS. Acara buka puasa di Gedung Putih itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri AS, Condolleeza Rice, dan sejumlah pemuka agama Islam di Amerika, termasuk Imam Eid dari Islamic Institute of Boston. (*)
Copyright © ANTARA 2006