Ternate (ANTARA News) - Administrator Pelabuhan (Adpel) Ternate, Maluku Utara (Malut), meminta kepada semua kapal penumpang yang beroperasi di Malut untuk waspada saat berlayar, menyusul memburuknya cuaca yang melanda perairan Malut dalam beberapa pekan terakhir.
"Kami menerima pemberitahuan dari Badan Meteorologi,Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate mengenai memburuknya cuaca di perairan Malut, sehingga kapal penumpang terutama berukuran kecil untuk waspada," kata Kepala Kepala Seksi Operasional, Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KOP) Ternate kota Ternate, Rushan Muhammad di Ternate, Rabu.
Cuaca ekstrem tersebut diprediksi akan terjadi di perairan Kepulauan Sula, perairan Halmahera bagian utara dan perairan Pulau Morotai dengan ketinggian gelombang mulai dua meter sampai tiga meter, sehingga para penumpang terutama pemudik lebaran untuk berhati-hati dalam menggunakan jasa transportasi laut.
Ia mengatakan, semua kapal penumpang, khususnya yang mengangkut pemudik lebaran harus selalu berkoordinasi dengan KOP Ternate, baik sebelum berlayar maupun setelah berada di tengah laut.
Kalau di tengah laut tiba-tiba terjadi gelombang tinggi dan cukup riskan kalau melanjutkan pelayaran, maka sebaiknya merapat ke dekat pantai yang aman dan melanjutkan pelayaran setelah kondisi cuaca mulai membaik.
"Saat berlayar jangan memaksakan diri membawa penumpang melebihi kapasitas dan pastikan bahwa kondisi kapal dalam keadaan baik dan peralatan keselamatan lengkap," katanya.
Adpel Ternate akan menindak tegas nakhoda kapal yang memaksakan diri berlayar, meski kondisi kapal tak layak berlayar, apalagi kalau sampai memuat penumpang melebihi kapasitas dan tidak terdata dalam manifest.
Menyinggung arus mudik lebaran dari Ternate, Ia mengatakan, untuk tujuan sejumlah daerah di luar Malut yang menggunakan kapal Pelni sudah menunjukkan peningkatan sejak pecan lalu.
Sementara itu, dari data yang diperoleh BMKG Ternate menyatakan, ketinggian gelombang seperti itu sangat berbahaya bagi kapal nelayan, terutama kapal nelayan berukuran kecil.
(KR-AF/A029)
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014