Palangka Raya (ANTARA) - Pilkada 2024 bakal menjadi momentum penting untuk melanjutkan pembangunan seluruh wilayah di Indonesia selama 5 tahun ke depan, termasuk bagi Provinsi Kalimantan Tengah.
Pilkada serentak yang digelar pada 27 November mendatang itu dipersiapkan menjadi tonggak harapan baru upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengokohkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, perhelatan pesta demokrasi ini harus menjadi momentum bagi seluruh masyarakat di seluruh daerah untuk bisa mendapatkan pemimpin yang visioner, amanah, serta mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah.
Pilkada serentak di Kalimantan Tengah bakal diikuti oleh pemilih di 13 kabupaten dan satu kota, yang tersebar di 136 kecamatan, 138 kelurahan, dan 1.432 desa. Pilkada ini juga akan menjadi harapan baru bagi seluruh warga provinsi ini, untuk membangun peradaban baru yang lebih maju, berkembang, dan bermartabat.
Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 153,5 ribu kilometer atau satu setengah kali luas pulau Jawa dengan jumlah penduduk yang hanya 2.784.971 jiwa, tentu menjadi arena kompetisi yang tidak mudah bagi para calon kepala daerah maupun penyelenggara pilkada dalam melaksanakan dan menyosialisasikan berbagai program yang telah ditetapkan.
Bagaimana tidak, para penyelenggara pilkada dan para calon kepala daerah harus menyusuri ke berbagai pelosok desa, dengan jarak yang saling berjauhan dan kondisi geografis yang tidak mudah. Mereka harus "belanja masalah" dengan melihat langsung kondisi dan kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah sekaligus untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Tentu perjuangan yang bukan hanya tidak mudah, melainkan juga perlu biaya tinggi untuk bisa bertemu dan menyapa langsung masyarakat agar para calon pemimpin daerah lebih dikenal dan bisa menyampaikan janji pembangunan untuk Kalimantan Tengah yang lebih baik.
Pengorbanan tersebut harus mendapatkan penghargaan tinggi masyarakat, dengan cara datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024, untuk memilih para calon pemimpin daerah sesuai hati nurani, agar pembangunan daerah jangka pendek, menengah, dan panjang, benar-benar bisa berjalan sesuai kepentingan rakyat.
Peradaban baru pembangunan Kalimantan Tengah harus mulai dilaksanakan dengan cara tidak menjual murah suara pemilih, misalnya, tidak memilih pasangan calon atau paslon berdasarkan politik uang. Sudah saatnya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik yang dilahirkan dari pemilihan yang jujur dan adil.
Calon gubernur
Selain pilkada serentak untuk memilih bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota di 13 kabupaten dan kota, Provinsi Kalimantan Tengah juga melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2024 diikuti empat pasangan calon, yaitu duet Willy Midel Yoseph dan Ismail bin Yahya.
Kemudian pasangan Nadalsyah dan Supian Hadi, selanjutnya duet Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, dan keempat pasangan Abdul Razak dan Sri Suwanto.
Kendati dinamika politik pilkada gubernur dan wakil gubernur sempat menghangat, antara lain, ditandai bongkar pasang pasangan dan teka-teki untuk mendapatkan partai pengusung, kini suasana jelang pilkada Kalteng sudah kondusif.
Kondisi aman tersebut karena pemerintah provinsi maupun daerah serta penyelenggara pilkada baik itu, KPU, bawaslu, aparat keamanan, dan pemangku terkait lainnya sigap mengantisipasi setiap kemungkinan kerawanan pilkada.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menegaskan pemerintah provinsi berkomitmen mendukung suksesnya pelaksanaan pilkada serentak, salah satunya dengan membentuk Desk Pilkada tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, sebagai wadah pemerintah daerah dalam memfasilitasi dan mendukung kelancaran Pilkada 2024.
Desk Pilkada bertugas memantau dan melaporkan pelaksanaan pilkada, menginventarisasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan, termasuk dapat memberikan saran-saran penyelesaian masalah, baik itu kepada KPU maupun bawaslu termasuk dengan aparat keamanan.
Untuk menyukseskan pilkada, Pemprov Kalteng telah menyiapkan dana hibah bagi penyelenggara, pengawas, dan unsur pengamanan, dengan total anggaran Rp148,4 miliar, yang dialokasi untuk KPU sebesar Rp87,6 miliar, bawaslu Rp25,8 miliar, Polda Kalteng Rp 25 miliar, dan Korem 102/Panju Panjung Rp10 miliar.
Adapun sumber daya manusia (SDM), yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebanyak 680 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebanyak 4.713 orang, dengan total tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 4.446 yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota.
Putra terbaik
Persiapan pelaksanaan pilkada serentak yang tinggal dua pekan lagi, kini terus dikebut hingga ke pelosok, khususnya untuk pendistribusian sarana dan prasarana pencoblosan.
Seluruh calon juga terus berjuang mendapat simpati rakyat dengan menyisir wilayah dari desa hingga pelosok.
Tentu ini bukan perjuangan yang mudah bagi setiap paslon. Dengan kondisi geografis Kalteng yang tidak seluruhnya bisa ditempuh melalui jalan darat, mereka harus menyusuri sungai untuk menyapa pemilih di daratan yang dipisahkan oleh perairan.
Banyak wilayah di Kalteng yang letaknya cukup berjauhan, bahkan kalau ditempuh dari Kota Palangka Raya, memerlukan waktu tidak kurang dari 14--15 jam, bahkan lebih.
Oleh karena itu, hanya orang-orang terpilih dan putra-putri terbaik yang memiliki semangat memajukan Kalimantan Tengah menjadi provinsi yang lebih berkembang, yang bersedia mengikuti kontestasi pilkada ini.
Kini, sebanyak 41 pasang putra-putri terbaik Kalimantan Tengah tengah siap berlaga memperebutkan hati rakyat, untuk meningkatkan pembangunan berbagai sektor, baik itu pendidikan, kesehatan, pertanian, ekonomi, infrastruktur, dan bidang lainnya.
Siapa pun pemenangnya dalam Pilkada 2024, mereka layak disebut pemimpin terbaik karena mereka mampu meyakinkan bahwa program kerja untuk 5 tahun ke depan yang ditawarkan bakal meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024