Pokoknya berapa yang terdampak, kita harus bantu, itu prinsip pemerintah

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) siap dikirim untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Rabu, menyampaikan pihaknya mendukung daerah-daerah terdampak bencana melalui penyediaan bantuan CPP untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Badan Pangan Nasional bisa membantu dalam rangka pengendalian, membantu dalam rangka bencana alam melalui CPP (cadangan pangan pemerintah) kita," kata Astawa di sela Rapat Koordinasi Harga Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama seluruh kepala dinas provinsi, kabupaten/kota, dan Perum Bulog secara daring.

Oleh karena itu, Astawa mengimbau dinas di daerah terdampak segera mengajukan permintaan CPP kepada Bapanas agar bantuan dapat secepatnya didistribusikan oleh Perum Bulog ke wilayah bencana.

Menurutnya, prosedur pendistribusian bantuan CPP telah diatur dengan baik, dan setiap daerah terdampak harus segera menyampaikan surat resmi ke Bapanas untuk mempercepat proses bantuan.

Pendistribusian akan dilakukan oleh Bulog sesuai permintaan dari Bapanas setelah mendapat informasi jumlah korban dan kebutuhan bantuan dari daerah yang terdampak.

"Mohon nanti dinas yang mengalami bencana mengajukan surat kepada Badan Pangan Nasional untuk meminta CPP untuk didistribusikan. Itu sudah ada aturannya, tolong segera dikirimkan surat kepada kami," ujarnya.

Bapanas juga turut menyampaikan duka cita mendalam atas bencana alam yang menimpa masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi dan berharap keselamatan bagi semua yang terdampak.

Astawa menegaskan pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah untuk mempercepat distribusi bantuan CPP.

Bantuan CPP khususnya berupa beras yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.

Dalam prosesnya, daerah terdampak akan menetapkan status tanggap darurat dan mendata jumlah warga terdampak sebelum mengajukan bantuan ke Bapanas.

Sebagai contoh, jika terdapat 1.000 orang terdampak, maka jumlah tersebut dikirim ke Bapanas. Data itu kemudian diteruskan ke Perum Bulog.

Astawa menambahkan bahwa Bulog akan bertugas menyalurkan bantuan beras tersebut langsung ke wilayah terdampak dengan berkoordinasi bersama dinas daerah setempat.

Bantuan CPP akan diberikan sesuai kebutuhan setiap daerah terdampak, dengan prinsip pemerintah untuk selalu hadir membantu masyarakat yang mengalami bencana.

"Katakanlah ada 1.000 orang (terdampak). Kirimkan ke kami datanya, lalu kami kirimkan ke Bulog, sehingga mungkin 100 ton atau berapa ton nanti kami kirimkan melalui Bulog. Bulog distribusi ke wilayah terdampak dengan berkoordinasi kepada dinas dari daerah yang terdampak. Jumlah yang didistribusikan disesuaikan. Pokoknya berapa yang terdampak, kita harus bantu, itu prinsip pemerintah," kata Astawa.

Baca juga: Hunian tetap bagi korban bencana Lewotobi pakai teknologi tahan gempa
Baca juga: BMKG sebut hanya angin yang mampu kurangi partikel debu vulkanik
Baca juga: Gubernur: Wapres dijadwalkan tinjau korban erupsi Lewotobi Laki-Laki

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024