Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi banjir di hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada 27 November mendatang.
“Pastinya kita komunikasi dengan BMKG bagaimana kira-kira cuaca pada tanggal 27 November sehingga kita bisa lebih dini mengantisipasinya. Sekarang sudah kita antisipasi,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Rabu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah memetakan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir dan rawan konflik.
Tak hanya itu, seluruh jajaran penyelenggara pemilu dan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) DKI Jakarta juga sudah mengadakan mitigasi risiko di setiap lokasi TPS yang rawan banjir dan konflik.
Kendati demikian, Teguh belum merinci lokasi TPS yang paling rawan banjir dan rawan konflik.
"TPS-TPS yang rawan itu kita petakan di tiap daerah dan jumlahnya. Ada berapa yang rawan secara sosial (konflik), ada yang rawan banjir," katanya.
Teguh mengatakan, berdasarkan pengalaman Pemilu pada 14 Februari lalu, terdapat tiga TPS yang dipindahkan akibat banjir.
Teguh berharap dengan upaya pencegahan banjir, Pilkada kali ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan banjir. Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar jika terjadi banjir bisa diatasi sebaik-baiknya.
Baca juga: Penanganan banjir jadi materi debat ketiga Pilkada Jakarta
Baca juga: Petugas jaga Pintu Air Manggarai Jakarta tanpa jeda
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024