London (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, pada hari Selasa mengakui bahwa adalah penting bagi pasukan Inggris tidak terlalu lama atau "melewati batas tinggal" di Irak, namun mereka harus menyelesaikan pekerjaannya.
Blair, dalam jumpa pers bulanannya, mencoba meredam kehebohan yang berkembang pekan lalu ketika pemimpin tentaranya di Irak, Jenderal Sir Richard Dannatt, menyerukan penarikan pasukan "secepatnya", karena mereka membuat masalah keamanan menjadi lebih buruk.
Namun, Blair mendesak wartawan menempatkan pernyataan Dannatt, yang muncul pertama kali pada harian "Daily Mail" terbitan Jumat (13/10), dalam kaitan yang sama dengan pada waktu diwawancarai radio dan televisi.
"Tentu saja, ini masalah, untuk sejumlah wilayah di Irak, terutama di tempat pasukan Irak sekarang ingin mengambilalih kendali. Adalah penting kita tidak tinggal melebihi batas waktu tinggal, yang dibutuhkan," kata Blair.
Ia menimpali, "Namun, ia tidak mencoba mengatakan...bahwa kita harus keluar dari Irak sebelum pekerjaan selesai."
Dalam wawancara dengan radio BBC, Dannatt menjelaskan bahwa pasukan Inggris mengakibatkan keadaan keamanan memburuk di sejumlah wilayah di Irak, namun hal itu tidak terjadi di semua wilayah, dan pada kenyataannya pasukan Inggris disambut baik di sejumlah tempat, seperti, Basra, kota utama di selatan, demikian laporan Kantor Berita AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006