Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama melalui Direktorat Penerangan Agama Islam berencana menggelar kembali Festival Istiqlal yang telah vakum tiga dekade lamanya.
Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam Amirullah mengatakan sebelum menyusun kegiatan, Kemenag menggelar Focus Group Discussion (FGD) terlebih dahulu dengan para ahli yang pernah terlibat pada penyelenggaraan sebelumnya.
"Untuk menghidupkan kembali Festival Istiqlal, kami memfasilitasi diskusi dengan narasumber dari penyelenggara terdahulu," ujar Amirullah di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Di dekat Masjid Istiqlal Park, 200 murid ikuti Festival Batang Lembang
Baca juga: Konferensi Humanitarian Islam didorong bawa pesan perdamaian
Selain sebagai ajang edukasi dan diplomasi budaya, festival ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang seni-budaya Islam sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan keragaman.
"Festival ini penting untuk dihidupkan kembali sebagai wadah pelestarian dan inovasi seni-budaya Islam, juga untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional," kata dia.
Ia menjelaskan Festival Istiqlal sebelumnya telah digelar sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1991 dan 1995. Festival ini menampilkan kekayaan budaya Islam Indonesia yang khas dan berfungsi sebagai simbol Islam di Asia Tenggara.
"Festival Istiqlal menggambarkan Islam yang hidup, mencerminkan nilai-nilai Islam khas Indonesia, sekaligus menjadi simpul kebudayaan Islam di Asia Tenggara atau Nusantara. Ini juga menjadi diplomasi budaya yang unik di dunia," kata Amirullah.
Festival Istiqlal akan tetap mempertahankan konsep yang menggabungkan seni-budaya tradisional dan modern, menjadikannya sebagai "rumah bersama" bagi beragam ekspresi budaya Islam, baik dari Indonesia maupun negara Islam lainnya.
Baca juga: Akademisi dari AS puji kerukunan umat beragama di Indonesia
Baca juga: Peran Nasaruddin Umar dalam upaya perkuat program prioritas di Kemenag
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024